Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Puasa untuk Penderita Maag: Apa yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari

Kompas.com - 03/04/2022, 10:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berpuasa bagi penderita maag menjadi kesulitan tersendiri. Akan tetapi penderita maag tetap bisa berpuasa dengan tips tertentu.

Dilansir Khaleej Times, Konsultan Gastroenterologi di Rumah Sakit Aster, Mankhool, Dr Amal Premchandra Upadhyay, menjelaskan sakit maag terjadi ketika lapisan tebal lendir yang melindungi lambung dari cairan pencernaan rusak.

Hal itu membuat asam pencernaan menggerogoti jaringan lapisan lambung. Gejala yang paling umum adalah sensasi terbakar atau nyeri di area antara dada dan pusar.

Biasanya, rasa sakit akan lebih hebat saat perut kosong dan bisa berlangsung selama beberapa menit atau beberapa jam.

Gejala sakit maag lainnya yang kurang spesifik antara lain kembung, bersendawa, refluks asam, dan mulas (sensasi terbakar di dada). Semua rasa sakit ini akan berkurang saat Anda makan atau minum.

Meski begitu beberapa makanan dapat memperburuk, sementara beberapa makanan memberikan efek pencegahan dan penyembuhan.

Baca juga: Tips Puasa, Menjaga Tubuh Tetap Fokus Selama di Kantor

Makanan yang sebaiknya dihindari

Ilustrasi asam lambungEmily Frost Ilustrasi asam lambung
Makanan berminyak dan asam paling mungkin mengiritasi perut Anda, contohnya makanan pedas.

Untuk mengurangi nyeri maag, ia menyarankan untuk menghindari kopi, termasuk kopi tanpa kafein, minuman bersoda, cabai, dan makanan olahan.

Dr Amal menyarankan bahwa pendekatan moderat harus diterapkan saat berbuka puasa dan makan dalam porsi yang lebih kecil, tetapi lebih sering.

“Misalnya, awali dengan kurma dan makanan ringan sebelum istirahat setelah shalat Maghrib, dilanjutkan dengan makan utama sebelum shalat Tarawih. Jangan langsung tidur setelah sahur karena bisa menyebabkan asam lambung naik," kata dr Amal.

Untuk pasien yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang, diskusikan dengan dokter Anda tentang perubahan yang diperlukan, misalnya, membagi dosis untuk mengoptimalkan efek pengobatan.

Berikut ini hal-hal yang harus dihindari selengkapnya:

1. Makanan dan buah-buahan yang digoreng, berlemak, dan mengandung asam (buah jeruk, lemon, limau, dan grapefruits) bersama dengan produk berbasis tomat (tomat secara teknis adalah buah yang mengandung banyak asam).

2. Makanan ekstra pedas dan makanan kaleng/olahan, terutama produk berbahan dasar tomat.

Makanan olahan dengan umur simpan yang lama biasanya memiliki banyak bahan kimia, termasuk pengawet, yang dapat memperburuk gastritis.

3. Makanan yang mengandung terlalu banyak gula dan karbohidrat olahan.

4. Makan berlebihan saat berbuka dan sahur serta menunda berbuka.

5. Minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, soda, dan lain-lain. Minuman ini membuat Anda buang air kecil lebih banyak, dengan membawa garam mineral berharga yang dibutuhkan tubuh Anda selama hari yang panjang puasa.

6. Merokok dikaitkan dengan gastritis dan penyakit tukak lambung. Jadi, Ramadhan adalah kesempatan cemerlang untuk mengurangi rokok.

Baca juga: Apakah Penderita Sakit Maag Boleh Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter

Kebiasaan makan yang sebaiknya diterapkan

Kebiasaan makan yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Konsumsi karbohidrat atau makanan yang lambat dicerna saat sahur agar makanan bertahan lebih lama. Hal itu membuat Anda tak mudah lapar selama berpuasa.

2. Makan kurma di sahur dan berbuka. Kurma adalah sumber gula, serat, karbohidrat, potasium, dan magnesium yang sangat baik.

3. Konsumsi almond yang kaya akan protein dan serat. Kacang almond dan susu menjadi minuman yang sehat.

4. Pilih buah pisang karena buah ini adalah sumber karbohidrat, potasium dan magnesium yang baik.

5. Makan makanan yang dipanggang di oven daripada makanan yang digoreng dan berlemak.

6. Makanlah dalam porsi sedang dan dalam jumlah yang lebih sedikit, dan berbukalah lebih awal.

7. Jangan lupa minum obat yang diresepkan saat berbuka puasa atau sahur.

8. Minum air putih, jus buah non-asam dan minuman yang mengandung kalium sebanyak mungkin antara waktu berbuka dan waktu tidur agar tubuh Anda dapat menyesuaikan kadar cairan untuk hari berikutnya.

Baca juga: Benarkah Penderita Asam Lambung Dilarang Tidur Setelah Sahur?

Tips lainnya, dilansir Kompas.com, 25 April 2020, adalah mengelola stres. Untuk menjaga badan tetap sehat selama puasa, penderita maag juga harus mampu mengelola stres atau mengendalikan emosi.

Anda dapat beristirahat sejenak jika merasa lelah dan melakukan relaksasi seperti latihan pernapasan hingga yoga jika merasa stres.

Namun, apabila gejala maag tetap dirasakan, Anda dapat mengonsultasikannya kepada dokter.

Selain itu seperti dilansir Kompas.com, 15 April 2021, sahur juga tidak boleh dilewatkan bagi penderita maag.

Melewatkan makan sahur bisa memperparah kondisi asam lambung di siang hari, karena perut kita tidak terisi makanan atau minuman apa pun selama seharian.

Makanan yang dikonsumsi saat sahur bertindak sebagai bekal untuk berpuasa, sekaligus mencegah asam lambung naik ke tenggorokan.

Posisi tidur juga harus diatur. Anda tidak perlu menggunakan banyak bantal untuk meninggikan bagian kepala saat tidur.

Atur posisi tidur sekitar 15 sentimeter lebih tinggi, baik kepala maupun tubuh bagian atas.

Hal itu bertujuan agar posisi tidur kita cenderung landai dan mencegah kenaikan asam lambung.

(Sumber: Kompas.com/Gading Perkasa, Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Glori K. Wadrianto, Virdita Rizki Ratriani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com