Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Siti Latifah Herawati Diah yang Jadi Google Doodle Hari Ini?

Kompas.com - 03/04/2022, 07:27 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google Doodle hari ini, Minggu (3/4/2022), menampilkan seorang wanita dengan tiga penampilan berbeda, yakni memakai toga, berkebaya sembari menggenggam koran, serta menulis.

Sosok wanita tersebut adalah Siti Latifah Herawati Diah, seorang jurnalis wanita kenamaan Indonesia.

Sebagai perayaan 105 tahun hari kelahirannya, Google Doodle mempersembahkan sosoknya dalam balutan gambar yang sesuai dengan sepak terjangnya.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini: Ismail Marzuki, Maestro Musik Indonesia

Siapakah Siti Latifah Herawati Diah?

Profil Siti Latifah Herawati Diah

Siti Latifah Herawati Diah lahir di Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung pada 3 April 1917.

Ia lahir dari pasangan Raden Latip, seorang dokter yang bekerja di pertambangan timah Billiton Maatschappij dan Siti Alimah.

Semasa hidupnya, ia berkesempatan mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) Salemba, Jakarta dan American High School di Tokyo, Jepang.

Baca juga: Profil Sir Isaac Newton dan Berbagai Penemuannya

Herawati Diah
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Herawati Diah

Lepas dari American High School Tokyo, Herawati ingin melanjutkan pendidikan di Belanda. Sayang, ayahnya melarang lantaran Belanda adalah negeri penjajah.

Atas dorongan ibunya, ia pun merantau ke Amerika untuk mempelajari sosiologi di Universitas Columbia, New York.

“Saya berangkat ke Amerika sendiri, menumpang kapal laut selama 20 hari,” ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, tepat sepuluh tahun lalu.

Baca juga: Profil Maudy Ayunda, Jubir Presidensi G20 Indonesia

Erat dengan media

Ketertarikan dengan dunia tulis-menulis, membuat Herawati mengambil kuliah musim panas jurnalistik di Universitas Stanford, California.

Baca juga: Kisah Herawati Diah yang Jadi Google Doodle 3 April 2022: Tentang Hidup yang Penuh

Pulang dari Amerika pada 1942, dirinya merintis karier sebagai jurnalis dengan menjadi wartawan lepas kantor berita United Press International (UPI).

Tak lama, ia bergabung sebagai penyiar radio di Radio Hoso Kyoku.

Herawati kemudian menikah dengan Menteri Penerangan era Soeharto, Burhanuddin Mohammad Diah yang kala itu bekerja di Koran Asia Raya.

Baca juga: Profil 4 BUMN yang Akan Dibubarkan Erick Thohir, Apa Saja?

Delegasi perempuan Indonesia ke All Indian Women Congress di Madras India tahun 1947. Dari kiri ke kanan: seorang lelaki, Ny. Herawati Diah, Utami Suryadarma, seorang perempuan wakil parlemen India, Ny. Sunaryo Mangunpuspito, Ny. Utari Tamsil, Ny. dr. Sulianti Saroso dan Mr. Bidu Patnaik.Foto ini koleksi pribadi Ibu Herawati Diah, dalam Kembara Tiada Berakhir. koleksi pribadi Delegasi perempuan Indonesia ke All Indian Women Congress di Madras India tahun 1947. Dari kiri ke kanan: seorang lelaki, Ny. Herawati Diah, Utami Suryadarma, seorang perempuan wakil parlemen India, Ny. Sunaryo Mangunpuspito, Ny. Utari Tamsil, Ny. dr. Sulianti Saroso dan Mr. Bidu Patnaik.Foto ini koleksi pribadi Ibu Herawati Diah, dalam Kembara Tiada Berakhir.

Bersama suami, ia membangun dan mengembangkan Harian Merdeka pada 1 Oktober 1945 guna mengisi ruang intelektual setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com