Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Ini Jenis Vaksin Booster dan Berbagai Efek Sampingnya

Kompas.com - 24/03/2022, 11:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Berikut adalah kelima jenis vaksin booster:

Efek samping vaksin booster

Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, tidak dipungkiri akan muncul efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunitas (KIPI) setelah pemberian booster.

Namun, adanya KIPI dinilai wajar oleh para ahli dan akan meredam dalam beberapa waktu.

Berikut ini efek samping dari vaksin booster:

1. Sinovac

Vaksin CoronaVac atau vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan salah satu vaksin yang dijadikan vaksin booster oleh pemerintah.

Sinovac merupakan vaksin homolog atau diberikan kepada penerima vaksin primer dosis pertama dan kedua Sinovac.

Disuntikkan sebanyak satu dosis booster dengan waktu minimal setelah 6 bulan setelah vaksinasi kedua.

Efek sampingnya, yakni terjadinya reaksi nyeri di lokasi suntikan dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.

Baca juga: Vaksin Booster Bakal Jadi Syarat Mudik, Ini Pandangan Ahli

2. Pfizer

Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Pfizer dosis ketiga kepada warga lanjut usia saat vaksinasi booster Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (13/1/2022). Pemerintah memulai program vaksinasi lanjutan (booster) Covid-19 secara gratis kepada masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan kelompok prioritas penerima vaksin adalah orang lanjut usia (lansia) dan penderita immunokompromais.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Pfizer dosis ketiga kepada warga lanjut usia saat vaksinasi booster Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (13/1/2022). Pemerintah memulai program vaksinasi lanjutan (booster) Covid-19 secara gratis kepada masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan kelompok prioritas penerima vaksin adalah orang lanjut usia (lansia) dan penderita immunokompromais.

Vaksin Comirnaty dari Pfizer diberikan sebagai dosis lanjutan sebagai homolog dan heterolog.

Untuk penerima vaksin Pfizer pada vaksinasi primer lengkap Pfizer maka akan diberikan sebanyak satu dosis setelah 6 bulan dari waktu vaksinasi dosis kedua.

Sementara untuk heterolog, vaksin Pfizer dapat diberikan untuk vaksin primer Sinovac dan AstraZeneca, dengan dosis setengah.

Efek sampingnya sebagai berikut:

  • Nyeri otot
  • Demam
  • Nyeri sendi

3. AstraZeneca

Warga mendapatkan vaksin Covid-19 di RPTRA Taman Mandala, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, baik dosis 1 maupun dosis 2 bisa mendaftar dengan menggunakan vaksin jenis Pfizer, AstraZeneca, Moderna, maupun Sinovac dan vaksinasi Covid-19 ini gratis alias tidak dipungut biaya. Masyarakat bisa mendapat vaksin dengan mendaftar online melalui JAKI (kuota terbatas) ataupun melalui Kelurahan/RT/RW setempat.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga mendapatkan vaksin Covid-19 di RPTRA Taman Mandala, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, baik dosis 1 maupun dosis 2 bisa mendaftar dengan menggunakan vaksin jenis Pfizer, AstraZeneca, Moderna, maupun Sinovac dan vaksinasi Covid-19 ini gratis alias tidak dipungut biaya. Masyarakat bisa mendapat vaksin dengan mendaftar online melalui JAKI (kuota terbatas) ataupun melalui Kelurahan/RT/RW setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com