Berikut adalah kelima jenis vaksin booster:
Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, tidak dipungkiri akan muncul efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunitas (KIPI) setelah pemberian booster.
Namun, adanya KIPI dinilai wajar oleh para ahli dan akan meredam dalam beberapa waktu.
Berikut ini efek samping dari vaksin booster:
Vaksin CoronaVac atau vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan salah satu vaksin yang dijadikan vaksin booster oleh pemerintah.
Sinovac merupakan vaksin homolog atau diberikan kepada penerima vaksin primer dosis pertama dan kedua Sinovac.
Disuntikkan sebanyak satu dosis booster dengan waktu minimal setelah 6 bulan setelah vaksinasi kedua.
Efek sampingnya, yakni terjadinya reaksi nyeri di lokasi suntikan dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.
Baca juga: Vaksin Booster Bakal Jadi Syarat Mudik, Ini Pandangan Ahli
Vaksin Comirnaty dari Pfizer diberikan sebagai dosis lanjutan sebagai homolog dan heterolog.
Untuk penerima vaksin Pfizer pada vaksinasi primer lengkap Pfizer maka akan diberikan sebanyak satu dosis setelah 6 bulan dari waktu vaksinasi dosis kedua.
Sementara untuk heterolog, vaksin Pfizer dapat diberikan untuk vaksin primer Sinovac dan AstraZeneca, dengan dosis setengah.
Efek sampingnya sebagai berikut: