KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksi virus corona masih terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dilansir dari laman worldometers, Kamis (24/3/2022) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 475.808.015 (458 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 411.176.295 (411 juta) pasien telah sembuh, dan 6.127.340 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 58.504.380, dengan rincian 58.443.168 pasien dalam kondisi ringan dan 61.212 dalam kondisi serius.
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: Pandemi Jadi Endemi, Apakah Pasien Covid-19 Bayar Biaya Perawatan Sendiri?
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 di Indonesia belakangan mengalami peningkatan.
Hingga Rabu (23/3/2022) pukul 12.00 WIB, angka positif Covid-19 di Indonesia bertambah 6.376 kasus.
Sehingga, jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 5.981.022 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan 19.209 orang. Kini, total pasien sembuh 5.658.238 orang.
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 159 orang, sehingga totalnya menjadi 154.221.
Baca juga: Apakah Vaksin Dosis Keempat Lebih Efektif Melindungi dari Covid-19?
Total kasus Covid-19 di Korea Selatan mencapai 10 juta atau hampir 20 persen dari populasinya, kata pihak berwenang dilansir dari Channel News Asia, Rabu (23/3/2022).
Lonjakan kasus dan kematian yang parah semakin membebani krematorium dan rumah duka di seluruh negeri.
Korea Selatan tengah berjuang melawan lonjakan Covid-19 yang dipicu varian Omicron yang sangat menular.
Negara itu menghapus sebagian besar pelacakan dan karantina Covid-19 yang dulu gencar dilakukan, dan melonggarkan pembatasan sosial.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 490.881 kasus pada Selasa, rekor harian tertinggi kedua sejak puncaknya pada 16 Maret dengan 621.205 kasus.
Baca juga: WHO Menyebut meskipun Jadi Endemi, Covid-19 Belum Akan Berakhir