Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan yang Bisa Mengendus Sel Kanker pada Manusia, Apa Saja?

Kompas.com - 14/03/2022, 19:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sel kanker bisa terdeteksi oleh indera penciuman beberapa binatang.

Hal inilah, yang menjadi perbedaan mencolok antara hewan dan manusia. Hewan umumnya memiliki indera penciuman yang lebih tajam dibanding manusia. 

Jika dilatih dengan benar, beberapa hewan dapat mengendus dan mendeteksi keberadaan sel kanker pada manusia.

Para ilmuwan telah melakukan penelitian dan pelatihan terhadap hewan-hewan untuk dapat mengendus sel kanker pada tubuh manusia.

Harapannya, dengan adanya kemampuan yang dimiliki hewan ini, manusia jadi bisa  mendeteksi kanker sejak dini tanpa harus menggunakan metode yang mahal dan invasif.

Hewan apa saja yang bisa mengendus kanker?

Baca juga: Jangan Disakiti, Binatang-binatang Ini Bisa Menyimpan Dendam

Anjing dilatih kenali aroma kanker

Anjing adalah hewan yang memiliki indera penciuman super tajam. Bahkan, hewan ini kerap kali digunakan aparat untuk melacak keberadaan penjahat dan narkoba.

Beberapa negara juga sudah melatih anjing agar dapat mengendus dan mendeteksi keberadaan sel kanker dalam tubuh manusia.

Dokter hewan sekaligus akademisi asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo mengatakan, anjing adalah salah satu hewan dengan indera penciuman yang sangat baik disertai memori yang kuat.

Oleh karena itu, anjing mampu mengenali aroma tertentu secara akurat.

“Jenis-jenis anjing tertentu dilatih untuk mengenali sesuatu berdasarkan aromanya. Tentu saja perlu latihan yang cukup lama dan tidak setiap individu anjing mampu mencapai level seperti yang kita kehendaki,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/3/2022) siang.

Lebih lanjut Slamet mencontohkan, anjing-anjing pelacak yang sudah terlatih hidungnya, mampu mencium atau mendeteksi aroma narkoba meski barang terlarang tersebut sudah dibungkus berlapis-lapis.

Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya melatih anjing untuk menangkap pelaku kejahatan narkotika, di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya melatih anjing untuk menangkap pelaku kejahatan narkotika, di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.
Sama halnya anjing pelacak narkoba, jika anjing pelacak sel kanker juga dilatih selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, maka anjing bisa dinyatakan “lulus” sebagai pendeteksi kanker.

“Nah pada anjing pendeteksi kanker juga demikian, anjing dilatih dulu berbulan-bulan bahkan bisa bertahun-tahun sampai akhirnya lulus untuk layak dipekerjakan sebagai pendeteksi kanker,” kata Slamet.

Dari keterangan Slamet, setiap jenis kanker akan memancarkan aroma yang khas dan berbeda-beda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com