Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Bepergian ke Luar Angkasa

Kompas.com - 12/03/2022, 21:20 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Bagi banyak orang, itu menggambarkan ketidaksabaran semua orang yang selama beberapa dekade bermimpi menjelajah ruang angkasa.

Selama penerbangan orbit 108 menit yang bersejarah, Gagarin dapat mengonsumsi makanan melalui tabung pemerasan dan terus memperbarui kontrol misi tentang kondisinya menggunakan radio frekuensi tinggi dan kunci telegraf.

Baca juga: NASA Akan Bawa Nama Anda Kelilingi Bulan dalam Program Artemis I, Tertarik Mendaftar?

Misi itu nyaris berujung bencana. Selama masuk kembali ke Bumi, kabel yang menghubungkan modul penurunan pesawat ruang angkasa ke modul layanan gagal terpisah.

Hal itu menyebabkan goncangan hebat selama api masuk kembali melalui atmosfer Bumi.

Gagarin keluar sebelum kapsulnya menyentuh tanah dan diterjunkan ke pendaratan yang aman di dekat Sungai Volga.

Penerbangan luar angkasanya tersebut langsung melambungkan namanya. Dia dianugerahi Ordo Lenin dan diberi gelar Pahlawan Uni Soviet dan Pilot Kosmonot Uni Soviet.

Monumen dibangun untuknya, dan jalan-jalan diganti menjadi namanya untuk menghormatinya di seluruh Uni Soviet.

Gagarin tidak pernah pergi ke luar angkasa lagi tetapi mengambil bagian aktif dalam melatih kosmonot lain. Dia melakukan beberapa tur ke negara lain setelah penerbangan bersejarahnya tersebut.

Baca juga: SpaceX Inspiration4, Empat Astronot Sipil Sukses Mengitari Orbit Bumi Selama 3 Hari

Tewasnya Gagarin

Gagarin tewas bersama pilot lain dalam kecelakaan pesawat jet saat melakukan penerbangan latihan rutin pada 28 Maret 1968. Ketika itu Gagarin berusia 34 tahun.

Penyebab dari kecelakaan itu tidak diketahui. Banyak teori konspirasi yang berkembang terkait hal itu.

Di antara teori yang lebih kredibel adalah yang diusulkan oleh sesama kosmonot, Alexey Leonov, yang percaya bahwa jet Sukhoi terbang di bawah ketinggian minimum lewat beberapa meter dari pesawat Gagarin.

Ini memicu turbulensi yang membuat MiG berputar dan tidak pulih.

Teori lainnya, ventilasi udara kabin mungkin dibiarkan terbuka oleh kru atau pilot sebelumnya. Hal itu mungkin menyebabkan kekurangan oksigen dan ketidakmampuan untuk mengendalikan pesawat.

Apa pun penyebab kecelakaan itu, sejak penerbangan penting Gagarin pada tahun 1961, lebih dari 500 orang telah terbang ke luar angkasa.

Mereka semua mengikuti jejak pemuda kecil dari Klushino yang melakukan "lompatan sejarah" sekitar 50 tahun yang lalu.

Baca juga: Asteroid 2022 EB5 Menabrak Bumi Dini Hari Tadi, Bagaimana Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com