Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Warga Berdesakan Antre Minyak Goreng di Lubuk Linggau, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 11/03/2022, 17:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video warga antre dan berdesakan untuk membeli minyak goreng, viral di media sosial.

Dalam sebuah unggahan, disebutkan peristiwa itu terjadi di GOR Megang, Kecamatan Lubuk Linggau Utara 2, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada Kamis (10/3/2022).

Pria yang merekam video dari lantai bertingkat itu menyebut pada hari itu rencananya terdapat 1.200 kg minyak goreng yang bisa dibeli masyarakat.

Bagaimana kejadiannya?

Baca juga: Dampak Boikot Minyak Rusia bagi Dunia Internasional dan Indonesia

Penjelasan Polisi

Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Lubuk Linggau Kompol Muda Perlaungan Nasution membenarkan narasi yang beredar di media sosial tersebut.

"Ada operasi pasar minyak goreng," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Dalam akun Instagram Humas Polres Lubuklinggau, @polisi_linggau disebutkan kegiatan itu batal dilakukan, karena masyarakat yang datang membeludak dan kondisi tidak kondusif.

Hal itu dibenarkan Kapolres Lubuk Linggau AKBP Harissandi.

"Kemarin kami hentikan sementara, karena kondisinya sudah tidak kondusif, karena warga juga sudah tidak patuh prokes lagi," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi, dikutip dari Kompas.com, (11/3/2022).

"Antusias warga sangat tinggi sehingga terjadi kerumunan ini, kami sudah membagikan kupon dalam pembelian. Hanya saja, warga masih berdesakan sehingga kemarin terpaksa kami tunda sementara waktu berdasarkan keputusan Forkopimda," imbuh dia.

Baca juga: Viral, Video Ratusan Warga di Lubuk Linggau Berdesakan demi Minyak Goreng

Sementara ini, Polres Lubuklinggau masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk skema penerapan operasi pasar minyak goreng ini agar kerumunan tidak kembali terulang.

Dalam kesempatan itu, Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Lubuklinggau Kompol Muda Perlaungan Nasution turun ke lokasi untuk mengimbau masyarakat tetap tertib dan melaksanakan protokol kesehatan.

Sebagaimana diberitakan Kompas TV, Jumat (11/3/2022), operasi pasar minyak goreng murah itu digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau.

Warga sudah mulai datang ke lokasi sejak pukul 07.00 WIB, bahkan sejak petugas belum membuka loket penjualan minyak goreng kemasan.

Rencananya, setiap warga boleh membeli maksimal 2 liter minyak goreng dengan harga Rp 27.000 dengan syarat membawa KTP dan KK.

Namun, jumlah warga yang merapat terlalu banyak dan kondisi menjadi ricuh.

Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kepolisian pun membubarkan masyarakat yang telah berkumpul berharap mendapatkan minyak goreng itu.

Baca juga: Wapres: Membeli Minyak Goreng untuk Persiapan dan Menimbun Itu Beda

Operasi pasar minyak goreng

Dikutip dari Tribun Sumsel, Kamis (10/3/2022), operasi pasar itu disebut akan kembali dilaksanakan hari ini, Jumat (11/3/2022).

Padahal, masyarakat yang datang ke operasi pasar minyak goreng murah kemarin itu ada yang tengah mengandung, banyak juga yang membawa serta anak balita, bahkan ada yang meninggalkan pekerjaannya.

Salah satu masyarakat yang datang, Masturo, mengaku kecewa atas lembatalan yang dilakukan.

Selain tengah salam kondisi berbadan dua, ia juga telah mengantre lebih dari dua jam untuk mendapatkan 2 liter minyak goreng sebagaimana direncanakan.

"Cukup kecewa karena saya sudah datang untuk mengantri sejak pukul 07.00 WIB, tapi ketika sudah lama tegak malah batal," kata Masturo.

Baca juga: Viral, Video Truk Dilalap Api di Serang, Begini Kronologinya

Dia mengaku keberadaan minyak goreng di Lubuklinggau begitu sulit ditemukan, terutama di pasar dan toko-toko.

Jika pun ada, maka harganya melambung tinggi. Masturo mengaku sempat mendapatkan 1kg minyak goreng namun dengan harga Rp 35 ribu.

Sementara itu, masyarakat lain, kali ini Yati, seorang pedagang gorengan, mengaku sudah 4 hari tak bisa berjualan, karena tidak ada minyak goreng yang bisa ia dapatkan.

Ia pun mengaku tidak masalah jika harganya menjadi lebih mahal, yang penting minyak goreng tetap mudah untuk didapatkan di pasaran.

"Harapan kami tidak banyak pak, kami ingin minyak goreng, tidak apa harganya mahal seperti tapi jangan langka seperti sekarang, capek keliling minyak tidak dapat," ujar Yati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com