KOMPAS.com - Mendongeng cerita kepada bayi dan anak sejak lama dikenal sebagai salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.
Orangtua bisa memberikan dongeng atau kisah apa pun, mulai dari cerita fabel, sejarah, kisah teladan dari tokoh-tokoh agama, dan sebagainya.
Tidak melulu menggunakan media buku dongeng, mendongeng juga bisa dilakukan dengan media-media lain yang ada di sekitar kita.
Bahkan, kegiatan ini juga bisa dilakukan sekali pun hanya mengandalkan mulut untuk bercerita.
Apa saja manfaat mendongeng untuk anak?
Baca juga: Simak, Berikut Syarat dan Cara Membuat Kartu Identitas Anak
Dikutip dari Raising Children, ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan oleh anak dari kegiatan mendongeng, yakni:
Dari cerita yang dibawakan, seorang anak bisa mulai membayangkan atau mengimajinasikan kisah yang dibawakan orangtuanya.
Misalnya, tentang buaya yang dibodohi oleh kancil, ia bisa saja akan membayangkan kondisi hutan dengan banyak tumbuhan dan binatang, juga terdapat rawa tempat buaya berkumpul, dan sebagainya.
Meskipun cerita hanya disampaikan secara verbal, anak-anak akan mengimajinasikan visualnya dalam otak mereka sendiri.
Dari cerita-cerita yang disampaikan dengan gaya dongeng, seorang anak akan banyak belajar, mulai dari intonasi, diksi, hingga bahasa.
Dari sini, anak akan belajar berkomunikasi, menyusun kalimat, dan lain sebagainya.
Mendongeng memang sudah terbukti dapat mengembangkan kemampuan literasi seseorang sejak dini.
Dari watak para tokoh dalam dongeng yang dibawakan, anak akan bisa merasakan emosi-emosi yang bervariasi.
Misalnya, senang jika ada tokoh yang berbagi makanan. Marah ketika ada tokoh yang berlaku curang, bangga, kecewa, dan sebagainya.
Baca juga: Apa Saja Ciri-ciri Fisik yang Diturunkan dari Orang Tua ke Anak?
Kegiatan mendongeng yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya, apalagi jika dilakukan secara rutin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.