Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Peluang Ukraina Masuk Uni Eropa, Apa Saja Dampaknya?

Kompas.com - 02/03/2022, 19:31 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendaftarkan negaranya untuk bergabung ke Uni Eropa pada Senin (28/2/2022) di tengah invasi Rusia yang masih berlangsung.

Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Kantor Presiden di Ukraina Andrii Sybiha dalam akun Twitter-nya.

"Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky baru saja menandatangani dokumen bersejarah-permohonan Ukraina untuk keanggotaan Uni Eropa. Jayalah Ukraina!" tulis Sybiha di Twitter.

Dalam twit juga dilengkapi dengan foto Zelensky bersama Kepala Parlemen Ruslan Stefanchuk dan Perdana Menteri Denys Shmyhal yang sedang menandatangani pernyataan bersama.

Baca juga: Uni Eropa: Sejarah dan Daftar Negara Anggotanya

Lalu, apa saja dampak dan keuntungan Ukraina begitu bergabung dengan Uni Eropa?

Peluang Ukraina masuk Uni Eropa

Pengamat Hubungan Internasional dari Binus University Dinna Prapto Raharja mengatakan, peluang Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE) di tengah invasi Rusia tipis.

Pasalnya Ukraina sulit memenuhi kriteria sebagai negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

"Dengan situasi sekarang, Ukraina sebenarnya makin sulit memenuhi kriteria bergabung dengan Uni Eropa," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina

Prajurit Ukraina naik di atas pengangkut personel lapis baja yang melaju di jalan yang sepi selama alarm serangan udara, di Keiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022.AP PHOTO/VADIM GHIRDA Prajurit Ukraina naik di atas pengangkut personel lapis baja yang melaju di jalan yang sepi selama alarm serangan udara, di Keiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022.

Dinna menjelaskan, sebelum invasi Rusia, Ukraina, imbuhnya belum masuk di daftar calon anggota yang dipertimbangkan.

Menurutnya, untuk bisa masuk daftar tersebut, ada negosiasi panjang bertahun-tahun bagi banyak negara agar 27 negara anggota Uni Eropa yang ada, merasa nyaman dan setuju menerima anggota baru.

"Kalau untuk keanggotaan EU, pertimbangannya sangat terkait dengan ekonomi karena EU punya mata uang bersama Euro," lanjut dia.

Baca juga: Daftar Negara Terbesar di Dunia, Rusia Capai 11 Persen Daratan Dunia

Oleh karena itu, setiap ada negara baru bergabung, akan dihitung keuntungannya untuk transaksi perdagangan, fiskal, dan moneter.

Dinna mengungkapkan, biasanya negara yang tidak memberi nilai tambah pada perekonomian EU akan dianggap sebagai beban dan tidak diterima sebagai calon anggota EU.

"Turki misalnya, sudah berpuluh tahun antre jadi anggota dan meskipun sangat strategis sebagai mitra ekonomi, ada faktor politik yang menyebabkan sampai hari ini Turki tetap di 'ruang tunggu EU'," katanya lagi.

Baca juga: Alasan Mengapa Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina

Dampak atau keuntungan Ukraina begitu masuk Uni Eropa

Dari kiri, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, Presiden Senegal Macky Sall, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dan Presiden Tunisia Kais Saied berpose di podium setelah berpidato pada konferensi media pada KTT Uni Eropa Afrika di Brussels, Jumat, 18 Februari 2022. AP PHOTO/OLIVIER HOSLET Dari kiri, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, Presiden Senegal Macky Sall, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dan Presiden Tunisia Kais Saied berpose di podium setelah berpidato pada konferensi media pada KTT Uni Eropa Afrika di Brussels, Jumat, 18 Februari 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com