KOMPAS.com - Ukraina telah mengajukan pendaftaran diri menjadi anggota Uni Eropa pada Senin (28/2/2022) di tengah invasi Rusia yang masih berlangsung.
Hal ini resmi terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani surat pengajuan keanggotaan Ukraina untuk bergabung ke Uni Eropa.
Kemudian, Kepala Parlemen Ruslan Stefanchuk, dan Perdana Menteri Denys Shymal menandatangani dokumen pernyataan bersama.
Baca juga: Uni Eropa: Sejarah dan Daftar Negara Anggotanya
Lalu, apa saja syarat dan ketentuan bagi suatu negara agar bisa tergabung atau menjadi anggota Uni Eropa?
Dilansir dari situs resmi Komisi Eropa, dijelaskan bahwa Uni Eropa menjalankan prosedur persetujuan komprehensif yang memastikan anggota baru diterima hanya jika mereka dapat menunjukkan bahwa mereka dapat memainkan peran mereka sepenuhnya sebagai anggota Uni Eropa (UE).
Peran yang dimaksud, yakni:
Baca juga: Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina
Perjanjian tentang Uni Eropa menyatakan bahwa negara Eropa mana pun dapat mengajukan keanggotaan jika menghormati nilai-nilai demokrasi Uni Eropa dan berkomitmen untuk mempromosikannya.
Langkah pertama adalah negara tersebut harus memenuhi kriteria utama untuk aksesi, atau memenuhi "Kriteria Kopenhagen".
Hal ini didefinisikan di Dewan Eropa di Kopenhagen pada 1993. Negara yang ingin bergabung harus memiliki:
Selain itu, Uni Eropa juga harus mampu mengintegrasikan anggota baru.
Dalam kasus negara-negara Balkan Barat, persyaratan tambahan untuk keanggotaan, ditetapkan dalam apa yang disebut 'Proses Stabilisasi dan Asosiasi', sebagian besar berkaitan dengan kerja sama regional dan hubungan bertetangga yang baik.
Baca juga: Perundingan Perdana Rusia-Ukraina Buntu, Akankah Ada Pertemuan Kedua?
Sementara itu, dalam situs tersebut juga disampaikan bahwa menjadi anggota Uni Eropa adalah prosedur kompleks yang tidak terjadi dalam semalam atau instan.
Setelah negara pemohon memenuhi persyaratan keanggotaan, negara tersebut harus menerapkan aturan dan regulasi UE di semua bidang.
Proses pengajuannya yakni, sebuah negara yang ingin bergabung dengan UE wajib mengajukan aplikasi keanggotaan ke Dewan, yang meminta Komisi untuk menilai kemampuan pemohon untuk memenuhi kriteria Kopenhagen.
Baca juga: Alasan Mengapa Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina
Jika pendapat Komisi disetujui, maka Dewan kemudian harus menyetujui mandat negosiasi. Negosiasi kemudian secara resmi dibuka berdasarkan subyek per subyek.
Karena banyaknya peraturan dan regulasi UE yang harus diadopsi oleh setiap negara kandidat sebagai hukum nasional, negosiasi membutuhkan waktu untuk diselesaikan.
Para kandidat didukung secara finansial, administratif dan teknis selama periode pra-aksesi ini.
Baca juga: Spesifikasi Tank Amfibi BMP-3F Buatan Rusia, Kendaraan Tempur Tercanggih Korps Marinir TNI AL
Berikut sejumlah negara yang sedang dalam proses 'mengubah' (atau mengintegrasikan) Undang-Undang UE ke dalam hukum nasional:
Kandidat potensial artinya negara calon potensial yang belum memenuhi persyaratan untuk keanggotaan Uni Eropa.
Negara yang masuk kandidat potensial adalah Bosnia (atau Herzegovina) dan Kosovo.
Baca juga: Daftar Negara Terbesar di Dunia, Rusia Capai 11 Persen Daratan Dunia