Akan lebih baik meminimalisasi pergerakan besar yang berpotensi melonjakkan penyebaran Covid-19. Lebih baik, jangan ada anjuran mudik.
“Oleh karena itu, jelas kalau anjuran (mudik) jangan ada, melarang saya kira juga sulit,” tuturnya.
Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19
Dicky menuturkan, mudik dimungkinkan jika tren kasus Covid-19 di daerah-daerah sudah melandai.
Kendati demikian, ada catatan pemerintah agar tetap melakukan pengetatan dengan hanya mengizinkan orang berstatus vaksinasi lengkap yang dapat mudik Lebaran.
Masyarakat yang mudik juga harus menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5 M).
Menurut Dicky, saat ini Indonesia sedang dalam tahap pemulihan. Semua pihak diharapkan disiplin menerapkan protokol kesehatan, agar puasa tahun ini dapat relatif tenang.
“Relatif tenang dengan protokol kesehatan. Risikonya membaik saat puasa, tapi saya mengingatkan kita semua harus sabar dan menahan diri. Kalau bisa tidak mudik, ya jangan,” imbau Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.