KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan konsumen memprotes petugas stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), viral di media sosial. Petugas SPBU itu disebut berbuat curang.
Video tersebut diunggah oleh akun ini di grup Facebook Info Cepat Banjarnegara, Sabtu (26/2/2022).
"Agi anget lurr, tapi si pancen kit biyen nek tak dematna nek isi nang kono," demikian narasi yang dituliskan oleh pengunggah.
Dalam video tersebut, terlihat petugas SPBU seperti menghindari konsumen yang terus merekamnya. Namun, si perekam terus membuntutinya.
"Kiye pak sing nyolong solar kiye, sing gawene nyolong solar kiye. Titene ping pira bae kiye, ngaku. Pom bensin pucang, wis pira bae tak titeni (Ini pak yang mencuri solar, yang kerjaannya mencuri solar ini. Saya amati beberapa kali. Pom bensin pucang sudah beberapa kali saya amati)," ujar pria dalam video tersebut.
Baca juga: Viral, Video Oknum TNI Tendang dan Paksa Pemuda Tempelkan Kuping ke Knalpot, Ini Ceritanya
Pria yang berbicara dengan logat Banyumas yang kental itu mengatakan bahwa kecurangan petugas SPBU, yakni memotong Rp 50.000 saat melayani pembelian solar.
"Ngitung salah nomer, ngarah Rp 50.000. Nyong tuku Rp 150.000, diwei Rp 100.000. (Ngitung salah nomer, mau ambil Rp 50.000. Saya beli Rp 150.000, diberi Rp 100.000)," lanjutnya.
Hingga Selasa (1/3/2022), unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 2.000 kali, dikomentari 1.200 kali, dan dibagikan 388 kali oleh warganet Facebook.
Belakangan diketahui, video tersebut terjadi di SPBU yang berada di Blambangan, Kecamatan Bawang, Banjarnegara.
Lantas, seperti apa penjelasan Pertamina?