Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Link Twibbon dan Sejarah Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta

Kompas.com - 01/03/2022, 06:32 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 73 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 1 Maret 1949, berlangsung serangan serentak besar-besaran di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, yang kemudian disebut sebagai Serangan Umum 1 Maret 1949.

Saat itu, Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

"Menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Kedaulatan Negara," bunyi Keppres Nomor 2 Tahun 2022 dikutip dari laman setkab.go.id, Minggu (27/2/2022).

Untuk memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, berikut ini sejumlah twibbon yang dapat digunakan.

Baca juga: 1 Maret Jadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara, Ini Sejarah dan Alasannya

Link twibbon Serangan Umum 1 Maret 1949

Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 1
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 2
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 3
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 4
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 5
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 6
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 7
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 8
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 9
Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 - 10

Baca juga: Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949

Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949

Monumen Serangan Umum SurakartaWikimedia Commons/Creative Commons Monumen Serangan Umum Surakarta

Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah respons atas Agresi Militer II Belanda yang menjadikan Yogyakarta sebagai sasaran utamanya.

Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia karena situasi di Jakarta tidak aman setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Ketika itu, situasi Yogyakarta sebagai ibu kota negara sangat tidak kondusif.

Baca juga: Sambangi Malioboro, Coba Grab Andong dengan Tarif Rp 150.000 Per Jam

Keadaan tersebut diperparah propaganda Belanda di dunia luar bahwa tentara Indonesia sudah tidak ada.

Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengirimkan surat kepada Letnan Jenderal Soedirman untuk meminta izin diadakannya serangan.

Jenderal Sudirman menyetujuinya dan meminta Sri Sultan HB IX untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.

Baca juga: Mengenal Saptoto, Seniman di Balik Monumen Serangan Umum 1 Maret

Serangan serentak secara besar-besaran

Setelah direncanakan dengan matang, tepat pada 1 Maret 1949 pagi hari, serangan secara besar-besaran secara serentak dilakukan di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com