Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Merawat Jiwa, Ini Beda Self Healing, Self Reward, Self Care dan Self Love

Kompas.com - 25/02/2022, 15:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mulai mendapat perhatian banyak orang.

Dulu kesehatan jiwa tak begitu mendapat porsi perhatian yang cukup dari masyarakat. Kini kesehatan mental sudah banyak didengungkan di sana-sini.

Bahkan ada beberapa tren yang kemudian lahir terkait dengan kesehatan mental. Seperti tren healing. Di media sosial, banyak sekali bersliweran kata-kata healing

Menyesap kopi di kafe disebut sebagai healing, piknik ke pantai pun disebut juga dengan healing.

Danti Wulan Manunggal, Psi, Psikolog, menyatakan bahwa kesadaran akan kesehatan mental adalah sebuah hal yang positif. Namun sayangnya, banyak yang ternyata tak mengerti benar konsep dari metode-metode perawatan mental itu sendiri, termasuk soal self healing.

"Kebanyakan hanya meniru atau latah, tanpa tahu konsep yang sebenarnya dari self healing atau self reward," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Agar tak salah mengerti lagi, kenali konsep self healing, self reward, self love dan self care.

Baca juga: Ramai Tren “Healing”, Apa Itu? Ini Penjelasan Psikolog

1. Self love

Self love cara untuk lebih mengenal diri, mengetahui batasan-batasan yang bisa diterima diri, kemudian fokus pada kelebihan yang dimiliki dan tak tenggelam terhadap kekurangan yang ada.

"Dalam self love, seseorang diharapkan mengenal dirinya sendiri, kemudian memaafkan kesalahan-kesalahan diri sendiri hingga dapat menentukan lingkungan yang positif untuk kepentingan diri sendiri ke depannya," ujar Danti Wulan.

2. Self care

Ilustrasi self careUnsplash/Toa Heftiba Ilustrasi self care
Sedangkan self care memiliki arti kemampuan merawat diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang bisa melindungi diri sendiri dengan tujuan mencapai kesehatan fisik, mental dan spiritual.

Menurut Danti, self care lebih ke langkah untuk merawat kesehatan fisik atau tubuh.

"Seperti jika tengah capek maka jangan lupa makan teratur dan tidur yang cukup, banyak minum air putih dan lain sebagainya," ujar Danti.

Ketika self care selalu dilakukan dan tubuh selalu sehat, maka kita akan bisa tampil dalam performa maksimal. Imbasnya, tugas-tugas atau tanggung jawab akan terselesaikan dengan baik, dan kesehatan mental jadi senantiasa terjaga.

Baca juga: Kasus Gangguan Kesehatan Mental Anak Naik Selama Pandemi, Ini Kata Psikolog

3. Self reward

Banyak orang yang juga salah mengerti konsep self reward. Memaknai bahwa tak apa sering piknik atau sering menghamburkan uang di kafe-kafe mahal demi memberi self reward.

Padahal, self reward sendiri definisinya adalah memberi penghargaraan kepada diri sendiri karena sudah mencapai impian atau tujuan yang diinginkan. Seperti misalnya berhasil nabung satu tahun lamanya kemudian membeli barang yang diinginkan.

Menurut Danti, kita bisa menerapkan self reward sehabis menjalani suatu proses tertentu. Bahkan saat gagal pun kita bisa melakukan self reward, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras kita selama ini.

"Self reward diberikan setelah sebuah proses. Semisal setelah seharian bekerja mengejar konsumen, ditolak sana-sini, dan menemukan lelah di sore hari, nah kita bisa self reward dengan mandi kemudian makan enak sesuai menu favorit," ujar Danti.

Jika tak ada proses sebelumnya yang dilalui kemudian menepi di kafe, itu bukan self reward. Bisa saja hanya gaya hidup yang konsumtif.

Baca juga: 8 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

4. Self healing

Agar kesedihan tak berlarut menjadi depresi, lakukanlah self healing.Shutterstock Agar kesedihan tak berlarut menjadi depresi, lakukanlah self healing.
Terakhir, adalah self healing. Sesuai namanya, healing yang berarti penyembuhan, metode ini adalah metode penyembuhan luka batin atau mental yang bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Bisa karena memendam perasaan sedih yang berlarut-larut, merasa diri selalu gagal, mengalami kecemasan yang terlalu hingga mengarah ke depresi.

Jika berbicara soal self healing, maka harus ditilik apakah seseorang memang butuh disembuhkan atau tidak. Dan jika berbicara soal penyembuhan, berarti ada permasalahan gangguan penyakit tertentu di dalam jiwa atau fisiknya.

Kondisi yang butuh disembuhkan ini beragam. Semisal satu bulan didera stres karena di-PHK, putus cinta, atau menderita long covid lama. Nah kondisi ini jika tidak diupayakan untuk sembuh, maka bisa bermuara ke depresi.

"Kadang seminggu saja dalam suasana hati sedih terus menerus atau selalu penuh amarah, tak bisa tidur, berkurang napsu makan, nah ini sudah gejala-gejala seseorang perlu disembuhkan jiwanya," ujar Danti.

Self healing sendiri bisa dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari menerima diri sendiri, memaafkan diri sendiri, melakukan kegiatan yang positif, beraktivitas yang menyenangkan seperti jalan-jalan atau melukis, memperbaiki pola makan juga pola tidur.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menganggu Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com