Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gangguan Kesehatan Mental Anak Naik Selama Pandemi, Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 21/02/2022, 16:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Kasus Covid-19 pada anak-anak mengalami peningkatan yang signifikan sejak akhir Januari lalu hingga pekan awal Februari.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/2/2022), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, per 24 Januari 2022 kasus Covid-19 pada anak masih di angka 676 kasus.

Sepekan kemudian, 31 Januari 2022, jumlahnya sudah meningkat menjadi 2.775 kasus. Hingga tanggal 7 Februari 2022, tercatat sudah ada 7.190 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di kalangan anak.

Kondisi tersebut tidak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan anak, namun juga kondisi kesehatan mentalnya.

Selama pandemi terjadi, anak-anak menjadi salah satu kelompok yang mengalami adaptasi cukup besar. Mulai dari perubahan aturan pembelajaran hingga perubahan rutinitas sehari-hari.

CDC melaporkan, Jumat (18/2/2022), ada peningkatan jumlah kunjungan di rumah sakit yang berkaitan dengan masalah kesehatan mental pada anak.

Baca juga: UPDATE Corona 3 November: CDC AS Dukung Penggunaan Luas Vaksin Covid-19 pada Anak-anak

Beberapa studi dari CDC

Menurut CDC, jumlah kunjungan Unit Gawat Darurat untuk anak mengalami penurunan sejak tahun 2020, 2021, dan Januari 2022.

Kendati demikian, kunjungan Unit Gawat Darurat khusus anak yang terpapar infeksi Covid-19 justru meningkat.

Bahkan peningkatan ini juga diikuti dengan beberapa laporan penyakit kronik dan masalah kesehatan, terutama pada anak-anak di usia 5-11 tahun dan remaja yang berusia 15-17 tahun.

CDC memprediksi beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikan masalah kesehatan pada anak ini. Di antaranya adalah karena kondisi finansial para orang tua, masalah kesehatan mental bawaan, kehilangan orang tua selama pandemi, dan gangguan rutinitas yang dialami selama pandemi Covid-19.

Studi kedua yang dilakukan CDC menemukan fakta bahwa gadis remaja berusia 12-17 tahun menjadi penyumbang terbesar dalam jumlah kunjungan gawat darurat untuk kondisi kesehatan mental pada tahun 2020, 2021, dan pada Januari 2022.

Baca juga: Pandemi dan Fenomena Seputar Kesehatan Mental Remaja

Penjelasan dari psikolog anak

Baik anak-anak maupun remaja memiliki risiko terkena gangguan kesehatan mental selama pandemi Covid-19. 

Dr Christin Wibhowo, psikolog dari Unika Soegijapranata Semarang, mengatakan bahwa potensi gangguan kesehatan yang sudah dimiliki akan muncul apabila anak tersebut kurang beradaptasi di masa pandemi.

“Potensi-potensi gangguan yang sudah dia miliki jadi seperti bermunculan gitu. Tapi itu bukan karena pandeminya saja ya. Tetapi karena dia kurang bisa menyesuaikan diri,” jelasnya, saat dihubungi oleh Kompas, Senin (21/2/2022).

Masalah ini bisa timbul misalnya pada penggunaan ponsel. Anak-anak yang terbiasa menggunakan ponsel hanya untuk bermain, biasanya akan menemui kesulitan ketika harus melakukan pembelajaran online melalui ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com