Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Langsung Sempurna, Ini Perkembangan Kemampuan Melihat pada Bayi

Kompas.com - 21/02/2022, 14:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Beberapa organ tubuh bayi yang baru lahir masih belum berfungsi optimal. Salah satunya adalah indra penglihatan.

Mata bayi belum bisa melihat sempurna sesaat baru dilahirkan maupun di awal-awal kehidupannya.

Itulah mengapa, mata bayi belum menunjukkan respons signifikan saat diajak bermain, berbicara, dan lain-lain.

Meski begitu, perlahan bayi dapat melihat dengan jelas dan normal sebagaimana mestinya.

Begini perkembangan mata bayi:

Baca juga: Jangan Digendong atau Dipangku, Ini Pentingnya Car Seat bagi Bayi

Bayi baru lahir

Saat baru saja terlahir, bayi akan kesulitan melihat dan membedakan objek.

Hal ini dikarenakan mereka baru saja dapat melihat beragam visual yang tidak pernah mereka temui selama berada di dalam rahim.

Bahkan, terkadang bayi belum bisa menggunakan kedua matanya sebagai sepasang yang melihat objek yang sama.

Namun, ini tidak akan berlangsung lama.

Usia 1 bulan

Pada usia sekitar 1 bulan, indra penglihatan bayi baru bisa fokus pada bentuk atau benda yang ada di dekatnya, khususnya dalam jarak 8-10 inci.

Misalnya, melihat wajah orang yang tengah menggendongnya.

Sebaliknya, jika mereka melihat objek yang jauh dari matanya, maka objek tersebut akan terlihat samar atau kabur.

Baca juga: Bayi Kuning, Ini Penyebab dan Cara Penanganannya

Usia 3 bulan

Namun seiring berjalannya waktu, kemampuan melihat bayi akan semakin berkembang.

Di akhir usia 3 bulan, bayi sudah dapat mengikuti pergerakan benda yang ada di hadapannya.

Misalkan, jika Anda menggerakkan jari di hadapannya, atau orang sedang melintas di depan bayi, dia sudah bisa mengikuti pergerakan mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com