KOMPAS.com - Nyeri pada bagian dada sering dikaitkan pada serangan jantung, padahal tak semua nyeri dada berkaitan dengan kesehatan organ vital manusia tersebut.
Nyeri dada sendiri bisa datang dalam berbagai level sakit, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Terkadang nyeri dada hanya terasa seperti tekanan berat saja yang menimpa dada, terkadang juga seperti sensasi panas, yang menjalar pelan-pelan dari area dada menuju area rahang juga lengan.
Dilansir dari Mayo Clinic, ada berbagai penyebab nyeri dada. Yang harus diwaspadai adalah nyeri dada karena jantung atau paru.
Baca juga: 6 Bagian Tubuh yang Mengeluarkan Sinyal Serangan Jantung
Nyeri dada yang terkait dengan gangguan kesehatan jantung biasanya bergejala seperti berikut ini:
Lantas kapankah harus ke dokter?
Jika nyeri di dada terasa sangat tak biasa, dengan sensasi yang bertambah berat ketika kita gunakan beraktivitas atau bergerak, maka segeralah berlari ke rumah sakit.
Baca juga: Bahaya Perut Buncit, Wanita Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung
Nyeri dada sendiri tak selalu berkaitan dengan jantung. Nyeri dada bisa pula disebabkan karena gangguan asam lambung yaitu heartburn.
Sakit pada dada bisa pula disebabkan karena adanya kelainan pada esofagus yang membuat proses menelan makanan dan minuman jadi terganggu.
Nyeri dada sering pula disebabkan karena adanya masalah pada pankreas, yang memicu nyeri pada area perut dan merambat hingga ke area dada.
Selain itu, nyeri dada juga bisa terjadi karena trauma pada tulang rusuk, gangguan pada paru, peradangan pada otot, stres, juga panic attact atau serangan panik.
Nah, nyeri dada seperti apa yang tak berkaitan dengan serangan jantung? Berikut ini bentuk nyeri dada yang biasanya tak berkaitan dengan serangan jantung:
1. Nyeri yang hilang ketika kita berolahraga
Ketika nyeri di dada perlahan surut ketika kita berolahraga, maka itu bukan nyeri dada karena serangan jantung.
Dilansir dari Besf Life, ahli kesehatan dari Cleveland Clinic menyatakan bahwa nyeri dada yang hilang ketika kita berolahraga biasanya disebabkan oleh gangguan asam lambung atau berbagai problema dalam saluran cerna.
Baca juga: Meredakan Asam Lambung dengan Segelas Susu Dingin, Begini Caranya
2. Rasa nyeri terpusat di satu titik
Jika rasa nyeri terasa sangat tajam dan hanya terpusat di satu titik di area dada saja, itu juga bukan pertanda serangan jantung.
Rasa nyeri seperti ini biasanya muncul ketika kita menarik napas dalam-dalam, batuk, atau berganti posisi tubuh.
Jika rasa nyeri seperti ini yang terjadi, besar kemungkinan Anda mengalami gangguan pada paru. Terlebih jika rasa nyeri terpusat di dada bagian kanan, yang sangat jauh dari jantung.
3. Nyeri dada hilang dengan cepat
Jika nyeri dada hilang dengan cepat, maka Anda bisa tenang. Karena nyeri dada yang seperti ini biasanya bukan karena serangan jantung.
Nyeri dada karena serangan jantung biasanya terjadi selama beberapa menit lamanya.
Nyeri yang datang tiba-tiba dan hilang dengan cepat biasanya terjadi karena trauma pada tulang dada atau karena peregangan otot-otot di sekitar dada.
Nyeri dada juga bukan disebabkan karena serangan jantung jika nyeri bertahan sangat lama, mungkin berjam-jam, tanpa disertai gejala serangan jantung yang lain.
Jika nyeri bertahan lebih dari lima menit disertai dengan beberapa gejala serangan jantung, barulah Anda harus khawatir dan waspada dan segera berlari menuju dokter.
Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ringan yang Membuat Awet Muda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.