Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Susi Air dan Insiden Pengusiran Pesawat dari Hanggar Malinau

Kompas.com - 04/02/2022, 17:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama maskapai Susi Air belakangan ini ramai diperbincangkan oleh warganet di media sosial.

Hal itu dipicu oleh unggahan video yang menampilkan pesawat Susi Air dikeluarkan paksa dari hanggar Bandara Robert Atty Bessing Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti, Rabu (2/2/2022).

Dalam video tersebut, tampak sejumlah petugas Satpol PP memindahkan pesawat maskapai Susi Air milik Susi Pudjiastuti yang sedang terparkir di hanggar.

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Disebut Acungkan Pistol dan Tongkat di Tol Cipali, Ini Kata Polisi

Dalam unggahannya, Susi menyebut Susi Air telah menyewa hanggar di bandara tersebut selama 10 tahun untuk melayani penerbangan di wilayah Kalimantan Utara.

Pihaknya juga mengeklaim telah mengajukan beberapa kali perpanjangan ke Pemerintah Kabupaten Malinau sejak November 2021, tetapi selalu ditolak.

"Persoalan: Susi Air sudah mengajukan perpanjangan beberapa kali sejak November tapi akhirnya ditolak. Karena apa ditolak? Susi Air tidak tahu, itu kekuasaan dan wewenang Pemda Malinau. Hal yang aneh karena 10 tahun ini perpanjangan tidak pernah ada masalah. Sudah 10 tahun harus terbang perintis di Kaltara," tulis Susi melalui akun Twitter-nya.

Unggahan Susi tersebut mendapat respons dari warganet. Kata "Susi Air" bahkan sempat menjadi salah satu trending topik di Twitter.

Baca juga: Viral, Twit Peserta CPNS 2021 Tidak Lolos SKB karena Pembesaran Payudara dan Kaki Bentuk X, Bagaimana Ceritanya?

Baca juga: Video Viral Pesawat Susi Air Diusir dari Hanggar Malinau, Begini Kronologinya

Lantas, seperti apa profil dan sepak terjang Susi Air?

Profil Susi Air

Dilansir dari laman resmi Susi Air, PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air memegang Air Operator Certificate (AOC) 135-028.

Susi Air didirikan pada 2004, dan mulai beroperasi dengan dua pesawat pada Desember 2004.

Operasi di Medan dimulai pada 27 Desember 2004, sebagai tanggapan terhadap gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Sejak saat itu, dua pesawat telah secara permanen berbasis di Medan, setelah awalnya menyediakan penerbangan charter untuk pengiriman bantuan.

Baca juga: Viral, Video Atap Bus Hilang Setelah Melewati Flyover di Padang Panjang, Bagaimana Ceritanya?

Pada 2006, Susi Air mulai mengembangkan rute terjadwal yang berbasis di luar Medan. Perusahaan telah berkembang secara signifikan di luar Medan juga.

Saat ini, Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat yang terdiri dari 32 Cessna Grand Caravan C208B, 9 Pilatus PC-6 Turbo Porter, dan 3 Piaggio P180 Avanti II.

Selain itu, 1 Air Tractor AT802 "Fuel Hauler", 1 Piper Archer PA-28 dan 1 LET 410 untuk pesawat bersayap tetap atau fixed wing aircraft.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Bell 505 Asal Kanada, Digunakan TNI AL untuk Kualifikasi Penerbang

Susi Pudjiastuti diwawancarai saat meninjau wilayah pesisir Banten yang terdampak tsunami menggunakan pesawat Cesna 208B Grand Caravan milik Maskapai Susi AirKOMPAS.com/Rakhmat Nur Hakim Susi Pudjiastuti diwawancarai saat meninjau wilayah pesisir Banten yang terdampak tsunami menggunakan pesawat Cesna 208B Grand Caravan milik Maskapai Susi Air

Susi Air memiliki 20 basis operasional utama

Operasi helikopter dimulai akhir 2009, dengan 1 helikopter Agusta Westland Grand A109S.

Kemudian, ada armada tambahan 1 Agusta Westland Koala A119Ke yang bergabung pada Maret 2010.

Susi Air memiliki 20 basis operasional utama di Medan, Banda Aceh, Padang, Dabo, Bengkulu, Jakarta, Pangandaran, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Malinau, Kupang, Masamba, Manokwari, Biak, Nabire, Timika, Jayapura, Wamena, dan Merauke.

Operasional Susi Air didukung oleh total lebih dari 140 pilot, 75 insinyur dan mekanik pesawat, serta 650 staf darat dan pendukung lainnya.

Pencapaian Susi Air hingga kini, sukses mencapai 150-225 penerbangan per hari, 40.800 jam penerbangan per hari, melayani 196 rute domestik, 164 tujuan domestik, dan 32 rute komersial.

Baca juga: Spesifikasi F-16 Viper, Jet Tempur dengan Sistem Peperangan Canggih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com