Semisal di Thailand, gelombang satu mereka kasus secara total hanya di kisaran 5.000, gelombang kedua total tidak mencapai 10.000 kasus, dan baru di gelombang ketiga kasus infeksi melebihi angka 100.000.
Baca juga: Ramai soal Mendekati Bulan Puasa Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Ini Kata Kemenkes
Yang terpenting adalah adanya peningkatan kasus infeksi di kurva, terdapat puncak, dan kemudian terjadi penurunan.
"Jadi namanya gelombang itu tidak harus ratusan ribu (kasus infeksi), tapi dalam konteks Indonesia pasti banyak, akan banyak dengan Omicron saat ini," pungkas dia.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com (2/2/2022), data dari Satgas Penanganan Covid-19 pada Senin (1/2/2022), mencatat, terdapat penambahan 16.021 kasus baru virus corona baru.
Total ada 4.369.391 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Baca juga: Cara Dapatkan Layanan Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19 Omicron
Kasus baru itu tersebar di 33 provinsi. DKI Jakarta menjadi wilayah yang mencatatkan penambahan kasus tertinggi, yakni 6.391 kasus.
Sejalan dengan melonjaknya kasus Covid-19, penambahan kasus Omicron terus merangkak naik.
Hingga Senin (31/1/2022), total ada 2.980 varian Omicron di Indonesia.
Baca juga: Indonesia Bersiap Hadapi 150.000 Kasus Covid-19, Menkes: Tidak Perlu Kaget
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.601 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri dan 1.039 berasal dari transmisi lokal.
Sebelumnya, pemerintah juga melaporkan adanya 5 pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia.
Dari 5 pasien, 60 persen di antaranya belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
Baca juga: Analisis Epidemiolog soal Penyebaran Varian Omicron di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.