KOMPAS.com - Salah satu upaya mencegah penularan virus corona adalah memakai masker.
Ada 3 tipe masker yang kini sering dipakai masyarakat yakni N95, KN95, dan masker medis atau masker sekali pakai.
Dilansir dari The New York Times, Kamis (20/1/2022), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperbarui rekomendasi masker N95 dan masker lain yang lebih protektif daripada masker wajah lainnya.
Hal ini karena masker proteksi tinggi ini cenderung bersifat sekali pakai, harganya mahal, dan pengguna harus membuang/mengganti masker secepat mungkin jika kotor.
Masker N95, KN95, dan masker medis lainnya juga terbuat dari bahan yang tidak dapat didaur ulang.
Lantas, apakah masker-masker tersebut bisa digunakan kembali? Bagaimana caranya?
Baca juga: Bukan Masker Kain, Ini Jenis Masker yang Ampuh Tangkal Omicron
CDC dan beberapa ahli menyebut, masyarakat bisa menggunakan kembali masker N95, KN95, atau masker sekali pakai lainnya.
Syaratnya, masker-masker tersebut yang sudah digunakan langsung disimpan di dalam kantong kertas selama beberapa hari. Sementara, Anda dapat menggunakan masker baru.
Menurut CDC, tindakan ini memberikan strategi bagi petugas kesehatan yang menggunakan masker bekas.
Lamanya waktu yang ditentukan untuk menunggu masker bekas dipakai lagi sekitar 3-7 hari.
Sebab, virus corona disebut sudah tidak aktif atau tidak bisa bertahan hidup dalam periode waktu tersebut.
Baca juga: Rekomendasi Ahli, Masker Terbaik untuk Cegah Varian Omicron
Berikut cara memakai kembali masker N95, KN95, dan sekali pakai lain:
CDC menegaskan, tindakan menggunakan kembali masker bekas aman.
Karena, masker bekerja dengan cara yang sama pada varian apa pun. Virus atau partikel bakal terjebak di lapisan masker, termasuk virus corona.
Cara terbaik untuk menjaga kebersihan, yakni dengan melepas masker secara hati-hati dan disarankan menyentuh bagian elastis dan mencuci tangan setelah memakai atau melepas masker.
Baca juga: Ada 63 Produk Masker Organik Berizin BPOM, Ini Cara Mengeceknya
Kelembaban, bahkan dari napas Anda, mempengaruhi masker sedikit demi sedikit, apalagi dipakai saat olahraga di gym atau berada di ruangan atau iklim yang lembab.
Namun, jika masker Anda basah karena kondensasi dari pernapasan, Anda dapat menggunakannya kembali dengan cara menyimpan masker di dalam kantong kertas yang diletakkan di tempat yang kering, misalnya di dekat jendela yang terpapar cahaya matahari.
Sebab, hal itu dapat membantu meningkatkan proses penonaktifan virus.
Sementara, jika masker yang Anda pakai basah karena terkena hujan atau hal lain, maka buanglah masker tersebut.
Baca juga: Cara Cek Masker Medis Asli dan Masker Palsu
Meskipun Anda mungkin tergoda untuk membilas atau mencuci masker bekas pakai Anda, bahkan hanya untuk menyegarkannya, sebaiknya jangan mencoba hal tersebut.
Sebab, membasahi masker atau mengaduk masker dengan sabun dapat merusak bahan masker.
Anda juga tidak boleh mencoba mendisinfeksi masker bekas Anda dengan alkohol, hidrogen peroksida, atau bahan kimia lainnya.
Menurut, penelitian Emerging Infectious Diseases 2020 melaporkan bahwa merawat masker wajah sekali pakai dengan alkohol dapat mengurangi integritas masker.
Selain itu, menggunakan hidrogen peroksida, pemutih, atau desinfektan lainnya juga bukan hal yang baik untuk mencuci masker.
Tindakan ini tidak disarankan karena antisipasi risiko menghirup desinfektan apa pun yang tertinggal di masker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.