Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Etnis Tionghoa di Indonesia

Kompas.com - 29/01/2022, 15:45 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan dengan istilah "Chindo" atau singkatan China Indonesia atau Chinese Indonesia.

Hal itu untuk menyebut warga keturunan China atau Tionghoa Indonesia.

Seperti diketahui, warga keturunan China atau Tionghoa Indonesia cukup banyak jumlahnya.

Baca juga: Sejarah Imlek di Indonesia, dari Zaman Jepang, Orde Baru sampai Gus Dur

Jumlah populasi Tionghoa di Indonesia

Menurut Goodstats.id, ada 7.670.000 diaspora China di Indonesia. Nomor dua terbanyak setelah Thailand yaitu 9.300.000.

Sebaran orang China yang dimaksud adalah "Diaspora China” atau Orang China perantauan, yakni orang-orang dengan keturunan China yang menetap di luar China.

Istilah ini berlaku bagi orang-orang yang lahir di China dan berdarah China yang menjadi warga negara tetap atau menetap sementara di negara asing.

Thailand dan Indonesia menjadi negara dengan diaspora China terbanyak, masing-masing mencatat angka 9,3 juta dan 7,6 juta jiwa. Sebagian besar diaspora China tersebar di kawasan Asia Tenggara.

Dikutip dari National Geographic Indonesia, catatan sejarah juga merekam gelombang besar kedatangan Tionghoa dari abad ke-18 hingga abad ke-20.

Pada masa kolonial Belanda, banyak orang Tionghoa yang datang sebagai buruh perkebunan atau pekerja tambang timah. Migrasi ini mencapai puncaknya pada perempat awal tahun 1900-an, dengan masuknya sekitar setengah juta etnis Tionghoa ke Hindia-Belanda.

Dalam gelombang migrasi tersebut, terjadi pula proses peleburan dan kawin campur. Demograf M. Sairi Hasbullah menyebutkan bahwa migran Tionghoa di awal abad ke-20 sangat didominasi oleh laki-laki yang menjadi pekerja migran.

Berdasarkan sensus Hindia-Belanda tahun 1930, rasio jenis kelamin penduduk Tionghoa adalah 155 laki-laki berbanding 100 perempuan.

Baca juga: Arkeolog Temukan Baju Perang Kuno Berusia 2.500 Tahun di China

Suku bangsa terbesar kelima belas di Indonesia

Dari hasil sensus 2000, tercatat bahwa orang Tionghoa merupakan suku bangsa terbesar kelima belas di Indonesia.

Terdapat 1.738.936 penduduk yang mengaku sebagai orang Tionghoa, yang mencakup 0,86 persen dari seluruh penduduk Indonesia.

Angka persentase ini menurun jika dibandingkan dengan sensus tahun 1930. Pada sensus tersebut, tercatat bahwa orang Tionghoa mencakup 2,03 persen dari penduduk Indonesia, atau sekitar 1.233.000 jiwa.

Penurunan ini kemudian dikaji oleh para demograf. Mereka menyimpulkan bahwa banyak orang yang menolak mengaku dirinya sebagai Tionghoa.

Kebijakan asimilasi yang diterapkan pada masa Orde Baru membuat banyak orang Tionghoa yang menanggalkan identitas etniknya.

Sepuluh tahun berselang, populasi orang Tionghoa kembali dihitung pada tahun 2010. Hasil sensus tersebut menyebutkan bahwa populasi Tionghoa mencapai 2.832.510 jiwa, atau sekitar 1,2 persen dari penduduk Indonesia.

Baca juga: Sejarah Mi, Lahir di China ataukah Italia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com