Tonga bergantung pada kabel internasional, bagian dari jaringan 19 kabel bawah laut yang melintasi Pasifik selatan untuk sambungan telepon dan internet.
Dengan terputusnya kabel, negara berpenduduk 105.000 orang ini bergantung pada komunikasi satelit, yang terhambat oleh awan debu besar akibat erupsi gunung berapi.
Baca juga: Penyebab Tsunami Tonga dan Sejumlah Negara yang Mengalami
Kabel Tonga yang terputus tersambung ke Fiji dan berpotongan dengan kabel lintas selatan trans-Pasifik yang menghubungkan Tonga ke Australia, Amerika Serikat, dan seluruh dunia.
Kabel serat optik berada di dasar laut, membentang 827 kilometer pada kedalaman hingga 3.500 meter.
Sementara kabel komunikasi domestik negara itu membentang dari ibu kota utara ke Pangai dan Neiafu.
Kabel Tonga senilai 32 juta dollar AS yang dibiayai oleh Bank Pembangunan Asia dan Bank Dunia, mendarat di Nuku'alofa pada 2013 serta membawa kecepatan 20 GB per detik.
Pada Minggu (16/1/2022) setelah letusan Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, konektivitas dengan kabel Tonga terputus dan dialiri daya dari ujung Fiji, bukan dari Tonga.
Baca juga: Erupsi dan Tsunami di Tonga, Apakah Berpengaruh di Indonesia?