Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron.
Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Harus Bagaimana?
Sementara itu, WHO mengatakan, saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.
Dilansir dari NBC, Rabu (15/12/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, gejala Covid-19 dari Omicron yang paling umum sejauh ini:
Baca juga: Jubir Vaksinasi: Mulai 2022 Sinovac Diprioritaskan untuk Anak-anak
Sementara, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dr Angelique Coetze mengatakan, ada gejala yang tidak biasa yang dialami pasien varian Omicron.
Gejala tak biasa ini artinya gejala yang sedikit berbeda dengan gejala yang terkait dengan varian Delta.
Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman
Adapun gejala tak biasa itu adalah:
Sementara, Coetzee melihat sejauh ini pasien lain dengan varian Omicron juga mengalami gejala ringan.
Baca juga: Peringkat Ketahanan Covid-19, Indonesia Nomor 52 dari 53
Dalam kasus infeksi di AS, Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS Anthony Fauci mengatakan, orang yang telah divaksin dan belum menerima vaksin ketiga atau vaksin booster mengalami gejala ringan.
Penting untuk diperhatikan, semua varian Covid-19, termasuk varian Delta, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan selalu menjadi kunci agar kita bisa terhindar dari infeksi atau paparan varian Omicron.
Baca juga: INFOGRAFIK: 13 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Divaksin Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.