Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Varian Omicron dan Apa Saja Gejalanya?

Kompas.com - 17/12/2021, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jelang pengujung 2021, dunia tengah dihebohkan dengan adanya varian baru dari virus corona, yakni Omicron atau B.1.1.529.

Tidak hanya di luar negeri, varian Omicron baru saja terdeteksi di Indonesia pada Rabu (15/12/2021).

Kasus Omicron pertama di Tanah Air muncul atau terjadi di fasilitas karantina Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.

Tepatnya pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.

Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Bagaimana Kronologinya?

Apa itu varian Omicron dan apa saja gejalanya?

Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 28 November 2021, B.1.1.529 adalah varian terbaru dari virus corona yang disebut berasal dari Afrika Selatan.

Pada 26 November 2021, WHO menetapkan varian tersebut sebagai varian yang menjadi perhatian atau variant of concern (VoC) yang diberi nama Omicron.

Sementara itu, varian virus yang termasuk VoC adalah virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan, peningkatan kematian, dan disebut berkemampuan dalam memengaruhi efektivitas vaksin.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?

Kemampuan penularan Omicron

Ilustrasi Covid-19 varian omicron, gejala Covid-19 omicronShutterstock/angellodeco Ilustrasi Covid-19 varian omicron, gejala Covid-19 omicron

Penetapan itu berdasarkan saran dari Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus atau WHO's Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG-VE).

Keputusan ini didasarkan pada bukti yang diberikan kepada TAG-VE bahwa Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya.

Misalnya, seberapa mudah penyebarannya atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

Baca juga: Gejala Omicron yang Sudah Diketahui dari Berbagai Negara, Apa Saja?

Saat ini para peneliti di Afrika Selatan dan di seluruh dunia sedang meneliti untuk lebih memahami lebih banyak aspek dari Omicron dan akan terus membagikan temuan tersebut.

Sejauh ini, belum jelas apakah Omicron memiliki kemampuan penularan yang lebih mudah dibandingkan varian lain, termasuk varian Delta.

Seperti diketahui, varian Delta merupakan varian dominan yang telah menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia.

Baca juga: Rencana Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Kapan Diluncurkan?

Tak hanya itu, belum jelas apakah infeksi Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain atau tidak.

Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron.

Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Harus Bagaimana?

Gejala yang ditimbulkan dari Omicron

OmicronKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Omicron

Sementara itu, WHO mengatakan, saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.

Dilansir dari NBC, Rabu (15/12/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, gejala Covid-19 dari Omicron yang paling umum sejauh ini:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Hidung tersumbat
  • Pilek

Baca juga: Jubir Vaksinasi: Mulai 2022 Sinovac Diprioritaskan untuk Anak-anak

Sementara, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dr Angelique Coetze mengatakan, ada gejala yang tidak biasa yang dialami pasien varian Omicron.

Gejala tak biasa ini artinya gejala yang sedikit berbeda dengan gejala yang terkait dengan varian Delta.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Adapun gejala tak biasa itu adalah:

  • Badan terasa sangat lelah dalam beberapa hari terakhir
  • Sakit dan nyeri pada tubuh
  • Sakit kepala
  • Tenggorokan gatal

Sementara, Coetzee melihat sejauh ini pasien lain dengan varian Omicron juga mengalami gejala ringan.

Baca juga: Peringkat Ketahanan Covid-19, Indonesia Nomor 52 dari 53

Dalam kasus infeksi di AS, Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS Anthony Fauci mengatakan, orang yang telah divaksin dan belum menerima vaksin ketiga atau vaksin booster mengalami gejala ringan.

Penting untuk diperhatikan, semua varian Covid-19, termasuk varian Delta, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan.

Oleh karena itu, tindakan pencegahan selalu menjadi kunci agar kita bisa terhindar dari infeksi atau paparan varian Omicron.

Baca juga: INFOGRAFIK: 13 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Divaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com