Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Belajar dari Film Stillwater, Hidup Memang Brutal

Kompas.com - 13/12/2021, 20:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bill secara berkala mengunjungi Allison, berangkat dari Stillwater di Oklahoma, Amerika Serikat. Dalam kunjungan pada tahun kelima Allison mendekam di penjara, Bill dititipi surat untuk pengacara Allison.

Isi surat, ada petunjuk tentang pelaku pembunuhan yang sebenarnya. Namun, pengacara Allison menolak membawa petunjuk itu ke penyidik apalagi mengupayakan penyelidikan ulang. 

Penolakan itu menjadi babak baru kehidupan Bill. Dia memulai penyelidikan sendiri meski sama sekali tak bisa berbahasa Perancis. 

Upaya Bill membuktikan bahwa Allison memang tidak membunuh. Namun, ini fakta juga, kebenaran tidak hitam putih begitu saja. Allison tidak membunuh tetapi tak bisa dibilang tak bersalah sama sekali.

Cinta itu getir

Upaya Bill membuktikan Allison tidak bersalah membuat dia berurusan lagi dan lagi dengan Virginie—diperani Camille Cottin—dan anak perempuannya, Maya—yang dimainkan oleh Lilou Siauvaud. 

Pertemuan tak sengaja di hotel tempat Bill menginap tiap kali mengunjungi Allison berlanjut menjadi urusan kebutuhan penerjemah bahasa, tinggal serumah laiknya roomate, persahabatan, kasih sayang bak keluarga sesungguhnya, dan cinta dalam arti romansa.

Bila Bill bagi Allison adalah ayah yang payah maka Bill bagi Maya adalah orang Amerika favoritnya. Maya mengajari Bill bahasa Perancis dan sebaliknya dia belajar bahasa Inggris dari Bill.

Dalam bahasa Virginie, relasi Bill dan Maya begitu dekat dan erat sampai ke tahapan, "Tidak selalu mudah tetapi mereka selalu akrab. Dia (Bill) menjemputnya setiap hari. Dia (BIll) berbicara bahasa Inggris kepadanya dan dia (Maya) pura-pura paham. Itu lucu."

Tak seperti film Amerika pada umumnya yang berakhir happily ever after, satu kesalahan Bill membuat kebahagiaan dan kasih sayang nir-pengkhianatan dalam relasinya dengan Virginie dan Maya usai. Selamanya.

Apakah Virginie salah atau bodoh? Tidak. Baginya, Maya adalah hal paling berarti dibandingkan segalanya di Bumi. Kesalahan Bill tidak bisa ditoleransi, itu saja. Tenang, Bill tidak menjamah Maya. 

Tangisan Bill dan Maya di saat terakhir adalah kenyataan tentang cinta yang getir itu. Demi Maya.

Hidup memang brutal

Brutal adalah kata yang ada dalam bahasa Inggris dan telah diadopsi pula ke dalam bahasa Indonesia. 

Merujuk Oxford Learner's Dictionaries, brutal adalah kata sifat dengan dua arti. Pertama, violent and cruel. Kedua, direct and clear about something unpleasant, not thinking of people's feeling

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memuat kata brutal dalam dua definisi untuk kata dalam ragam percakapan dan empat pemaknaan setara kata sifat dalam tesaurus. 

Sebagai kata dalam ragam percakapan, brutal menurut KBBI berarti kejam, serta kurang ajar; tidak sopan; kasar; biadab (dalam perilaku). 

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com