Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Semeru: Korban Jiwa 14 Orang, Terjadi 3 Guguran Saat Erupsi

Kompas.com - 06/12/2021, 07:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Terjadi tiga guguran saat erupsi

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan, ada tiga guguran yang terjadi ketika gunung Semeru erupsi.

  • Pertama, terjadi pada Minggu (5/12/2021) pukul 00.30 WIB.
  • Kedua, terjadi pada Minggu (5/12/2021) pukul 05.00 WIB, muncul erupsi awan panas guguran.
  • Ketiga, terjadi pada Minggu (5/12/2021) pukul 10.00 WIB, kembali terjadi ada awan panas guguran.

"Saat dini hari dan subuh visual tertutup kabut, saat jam 10.00 WIB hari ini masih bisa teramati," ujar Eko pada konferensi pers virtual yang sama, Minggu (5/12/2021).

Dia berharap, erupsi yang terjadi tidak begitu besar, meski akan terjadi lagi.

"Mudah-mudahan erupsi lain tidak begitu besar, mudah-mudahan curah hujan tidak ekstrem, sehingga tidak memicu hal-hal yang lain," kata dia.

Dalam konferensi pers, Eko juga menyampaikan, pihaknya saat ini masih memantau, memonitor, dan mencari data-data untuk memastikan penyebab pasti erupsi Gunung Semeru.

Menurut dia, alat masih dalam kondisi normal seperti sebelumnya.

Eko menduga, apakah terdapat ada faktor eksternal, sehingga terjadinya awan panas di Gunung Semeru.

Baca juga: Update Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Bertambah 14 Orang dan Luka-luka 56 Orang

Waspada potensi lahar dingin

Selain itu, Eko mengungkapkan, pihaknya telah membuat jalur-jalur evakuasi yang aman untuk pengungsi.

"Jadi berdasarkan peta pengawasan bencana itu kami sudah petakan zonasi mana yang rawan dan aman seperti kondisi saat ini," ujar Eko.

Dia mengatakan, zona puncak termasuk daerah yang tidak aman dan diharapkan sudah tidak ada aktivitas masyarakat di wilayah tersebut.

Dia menjelaskan, daerah-daerah sobekan kawah yang bakal menjadi sungai, khususnya bagian selatan dan tenggara.

Hal ini disampaikan, untuk menghindari adanya awan panas susulan yang mungkin mengarah ke bagian selatan dan tenggara.

"Dan selain itu juga, guna menghindari potensi dari lahar dingin yang juga mengarah ke spot tenggara itu, sebaiknya memang tidak ada aktivitas," imbuh dia

Eko menambahkan, masyarakat maupun tim harus memperhatikan kondisi cuaca di daerah terdampak dan kemungkinan ada hujan.

"Sebaiknya harus dihindari untuk lava yang mungkin muncul akibat hujan lebat ini, bisa kita hindari. Waspada terhadap cuaca yang ada saat ini," ujar Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com