Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Omicron Berisiko Tinggi Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 Global

Kompas.com - 30/11/2021, 10:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (29/11/2021), menyebutkan, varian Covid-19 Omicron membawa risiko lonjakan kasus infeksi sangat tinggi.

WHO memberitahu 194 negara anggotanya bahwa setiap lonjakan infeksi dapat memiliki konsekuensi yang parah.

Namun, belum ada kematian yang dikaitkan dengan varian baru ini.

"Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampak potensial mereka pada lintasan pandemi," kata WHO, dikutip dari Reuters.

"Risiko global terkait Omicron secara keseluruhan adalah sangat tinggi," demikian WHO.

Di sisi lain, pembatasan yang dilakukan banyak negara mengancam pemulihan ekonomi akibat pandemi.

Maskapai besar kemudian bertindak cepat untuk melindungi penerbangan mereka dengan membatasi perjalanan penumpang dari Afrika Selatan.

Meski demikian, saham maskapai penerbangan berkinerja lebih baik pada Senin (29/11/2021), setelah aksi jual tajam pada Jumat (26/11/2021) karena ditemukannya varian virus corona Omicron.

Kenaikan saham itu didukung oleh kemungkinan bahwa Omicron terbukti lebih ringan dari perkiraan sebelumnya.

Saham maskapai penerbangan berkinerja lebih baik pada hari Senin setelah aksi jual tajam pada hari Jumat karena ditemukannya varian virus corona Omicron.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan varian baru memperkeruh prospek inflasi karena harga bisa terus naik lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Meningkatnya kasus Covid-19 dan munculnya varian baru menimbulkan risiko penurunan pada pekerjaan dan aktivitas ekonomi serta meningkatkan ketidakpastian inflasi," kata Powell.

Baca juga: Update Corona 30 November: Pemerintah Afrika Selatan Minta Jangan Panik | Bantuan Vaksin dari China

Presiden AS meminta warga tetap tenang

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat meminta warganya untuk tetap tenang tidak panik.

Ia menyebutkan, Pemerintah AS telah melakukan kerja sama dengan perusahaan farmasi untuk membuat rencana darurat jika vaksin baru diperlukan.

Biden mengatakan, AS tidak akan kembali ke penguncian pada musim dingin ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com