KOMPAS.com - Kisah uang tabungan dimakan rayap kembali muncul. Kisah seperti ini sudah berulang kali ramai jadi perbincangan di media sosial.
Beberapa hari lalu, video yang diunggah di Instagram oleh akun ini, Rabu (24/11/2021), viral.
Disebutkan bahwa uang yang ditabung di celengan plastik dan akan digunakan untuk membeli laptop, dimakan rayap.
Dalam video yang diunggah, terlihat saat celengan dibuka, banyak rayap dan uang dalam keadaan tak utuh.
Agar tak mengalami kejadian seperti ini, bagaimana cara menyimpan uang tabungan agar tak dimakan rayap?
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan mengatakan, menyimpan atau menabung uang kertas di celengan memang berisiko dirusak oleh hewan-hewan seperti rayap.
"Iya, kalau disimpan (di celengan) kayak gitu memang risiko ya, karena uang kertas ini bahan dasarnya mengandung kertas sehingga perawatannya menjadi penting," ujar Junanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Ia mengingatkan, saat menyimpan uang kertas di celengan, pastikan semuanya dalam keadaan bersih.
Celengan harus dalam keadaaan kering dan tidak lembab. Kondisi lembab bisa mengundang datangnya rayap.
"Apabila ingin menyimpan (tabungan) di rumah ya harus dijaga kebersihan dan kerapiannya, seperti kita menyimpan pakaian atau dokumen penting, tentu perlu disimpan di tempat yang bersih dan terjaga," ujar Junanto.
Jika ingin menabung uang di rumah, Junanto menyarankan agar agar menyimpannya di tempat berbentuk boks yang menggunakan kunci.
Ia juga mengimbau agar memperlakukan uang kertas dengan cara yang aman dan tidak bersifat merusak.
"Sebaiknya masyarakat tidak melipat-lipat, membasahi, men-stapler, mencoret-coret, dan sejenisnya karena itu juga akan merusak uang kertas," kata dia.
Jika uang tabungan yang disimpan rusak atau dimakan rayap, bisa ditukarkan ke Bank Indonesia. Catatannya harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan.
Syarat itu di antaranya, ciri-ciri keaslian uang tersebut masih bisa dikenali; syarat secara fisik lebih besar 2/3 ukuran aslinya.
Jika memenuhi persyaratan itu, Anda bisa membawa uang tersebut ke kantor Bank Indonesia di wilayah masing-masing atau kas keliling.
Jika kerusakan dinilai masih memenuhi syarat dan ketentuan, uang dapat ditukar dengan nominal yang sama.
Akan tetapi, jika uang tidak memenuhi persyaratan, maka petugas akan meminta pemilik uang tersebut mengisi formulir pengajuan penelitian yang disediakan.
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, 9 Januari 2021, kolektor uang lama atau numismatik Nazym Otie Kusardi mengatakan, sebaiknya uang disimpan di tempat yang kering.
Ia menyarankan agar uang disimpan di dalam brankas.
Jika tidak memiliki brankas, uang bisa disimpan di lemari kayu yang diberi tambahan kapur barus, silica gel, atau semacamnya.
Hal ini bisa mencegah datangnya rayap atau membuat udara sekitar uang menjadi kering dan tidak lembab.
Sebelum menyimpan uang, ada baiknya uang dilapisi plastik terlebih dulu. Plastik yang digunakan bukan plastik kresek, melainkan plastik bening yang tipis dan bisa digunakan khusus uang.
Jika menggunakan plastik bening yang tipis, ada risiko plastik akan melekat pada uang. Kondisi ini tidak akan terjadi jika menggunakan plastik khusus uang.
Menurut Nazym, hal itu biasa dilakukan oleh para kolektor uang dan bisa mengawetkan uang dalam waktu yang lama.
"Kalau awet cuma enggak dimakan rayap mungkin bisa selamanya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.