Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] 13 Siswa di Afrika Selatan Meninggal Usai Disuntik Vaksin

Kompas.com - 08/11/2021, 15:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah postingan menyebut 13 anak di Afrika Selatan meninggal setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19, beredar di media sosial Facebook.

Unggahan tersebut menyertakan potongan video yang menampilkan sejumlah anak tergeletak di lantai, sementara sejumlah orang dewasa menangis. 

Dari penelusuran Kompas.com, informasi yang menyebut 13 anak di Afrika Selatan meninggal setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 adalah hoaks atau tidak benar. 

Potongan video tersebut adalah kejadian meninggalnya belasan murid di Sekolah Dasar Kakamega, barat laut ibu kota Nairobi, Kenya karena terinjak-injak saat lari menuruni tangga. 

Narasi yang beredar

Video berdurasi 18 detik yang menyebutkan bahwa belasan anak meninggal dunia setelah disuntik vaksin Covid-19 di sebuah sekolah di Afrika Selatan diunggah oleh akun ini, ini, dan ini

Berikut keterangan yang dituliskan dalam salah satu unggahan:

13 anak meninggal sekaligus setelah paxinasi kopid di sebuah sekolah di afrika selatan…,” tulis dia.

Tangkapan layar video yang menyebut 13 siswa di Afrika Selatan meninggal akibat vaksinasi Covid-19Facebook Tangkapan layar video yang menyebut 13 siswa di Afrika Selatan meninggal akibat vaksinasi Covid-19

Penelusuran Kompas.com

Melansir sebuah akun YouTube, terdapat unggahan video yang sama dengan yang dibagikan beberapa akun di Facebook tersebut.

Video tersebut diunggah pada 4 Februari 2020, dengan keterangan “BREAKING News: kakamega primary school mourning death of 13 students”.

Dikutip dari BBC (3/2/2021) dilaporkan 14 siswa tewas terinjak-injak di Sekolah Dasar Kakamega, barat laut ibu kota Nairobi, Kenya barat.

Hampir 40 siswa lainnya terluka, beberapa di antarnya kritis dan dibawa ke rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi saat anak-anak meninggalkan kelas untuk pulang sekitar pukul 17:00 waktu setempat (14:00 GMT). 

Surat kabar Daily Nation mengatakan beberapa anak jatuh dari lantai tiga gedung saat mereka berlari.

Sejumlah laporan menuliskan bahwa para siswa ini bergegas menuruni sebuah tangga sempit di akhir hari sekolah, dan tangga ini dikabarkan ambruk. Beberapa anak jatuh dari lantai tiga gedung saat berlari.

Diberitakan Citizen Digital, juga dilaporkan ada seorang guru di sekolah ini yang memukuli beberapa murid dan mendorong siswa lainnya untuk lari menuruni tangga.

Sehingga, beberapa dari siswa tersebut jatuh dan terinjak-injak sampai meninggal.

Kesimpulan

Informasi yang menyebutkan bahwa 13 anak-anak di Afrika Selatan meninggal setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 adalah hoaks atau tidak benar.

Potongan video tersebut adalah kejadian meninggalnya belasan murid di Sekolah Dasar Kakamega, barat laut ibu kota Nairobi, Kenya karena terinjak-injak saat lari menuruni tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com