Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Terancam Tenggelam, Menlu Tuvalu Bikin Pernyataan COP26 di Laut

Kompas.com - 08/11/2021, 13:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Tuvalu Simon Kofe membuat video pernyataan untuk konferensi perubahan iklim internasional terbesar COP26 di tengah laut.

Beredar foto saat Kofe sedang membuat video pernyataan tersebut. Dalam foto itu, tampak Kofe berbicara di depan kamera di pinggir laut.

Ia berdiri di depan podium di tengah laut. Sementara di belakangnya, ada bendera dan latar biru seadanya. Di balik setelan jasnya, Kofe memakai celana pendek selutut.

Foto itu menarik perhatian warganet, karena menggambarkan secara nyata perubahan iklim yang sedang terjadi.

Negara kepulauan ini terancam tenggelam akibat krisis iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan laut.

Foto Kofe di tengah laut ini salah satunya diunggah oleh akun Twitter @achandftv pada Jumat (5/11/2021). Unggahannya mendapat 31 ribu like, 6.483 komentar dan 593 quote.

Baca juga: Daftar 112 Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Tenggelam

Pesan Menlu Tuvalu

Dilansir dari SBS, Minggu (7/11/2021), Menlu Simon Kofe sengaja menyampaikan pesan di tengah laut untuk konferensi tingkat tinggi (KTT) perubahan iklim COP26 yang diadakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ia mengungkapkan bahaya nyata yang dihadapi negaranya akibat dampak krisis iklim.

Video tersebut akan diputar pada hari Selasa (9/11/2021), di Glasgow sebagai bagian dari acara sampingan Mobilitas Perubahan Iklim Pasifik dan Keamanan Manusia di COP26.

“Pernyataan itu menyandingkan pengaturan COP26 dengan situasi kehidupan nyata yang dihadapi di Tuvalu karena dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut, dan menyoroti tindakan berani yang diambil Tuvalu untuk mengatasi masalah mobilitas manusia yang sangat mendesak di bawah perubahan iklim,” tulis Kementerian Kehakiman Tuvalu dalam sebuah pernyataan.

Melalui video tersebut, Kofe juga membandingkan demonstrasi 2009 oleh pemerintah Maladewa, yang mengadakan rapat kabinet di bawah air dengan peralatan selam untuk menunjukkan betapa nyatanya bahaya naiknya permukaan laut.

Perwakilan dari Pasifik ini tidak bisa menghadiri KTT COP26 secara langsung karena terkendala pandemi Covid-19. Hanya tiga pemimpin dari empat belas negara Pasifik yang melakukan perjalanan ke Glasgow untuk berpidato.

Baca juga: 5 Isu Utama KTT Iklim COP26 Glasgow Hari Kedua


Tuvalu terancam tenggelam

Pemerintah Tuvalu mengatakan, sudah 2 dari 9 pulau Tuvalu berada di ambang kehancuran, karena tenggelam oleh kenaikan air laut dan erosi pantai.

Dikutip dari The Guardian, 16 Mei 2019, sebagian besar pulau terletak hampir tiga meter di atas permukaan laut, dan pada titik tersempitnya, di Fongafale hanya membentang sepanjang 20 meter.

Saat terjadi badai, ombak menghantam pulau dari timur dan barat, dan "menelan" negara itu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com