Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi dan Ciri Khas Nasi Padang, Hidangan Favorit di Expo 2020 Dubai

Kompas.com - 07/11/2021, 13:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Rendang di nasi padang

Nasi padang terasa kurang lengkap tanpa adanya rendang. Pasangan terbaik nasi padang ini dinobatkan sebagai salah satu makanan terenak 2021.

Rendang masuk ke dalam daftar 50 makanan terenak di dunia 2021 menurut CNN.

Sebelumnya, rendang juga pernah menyabet peringkat satu makanan terenak versi CNN pada 2017.

Makanan khas Minang ini memang tak hanya dijual di Indonesia. Namun, juga dapat ditemukan di beberapa negara lainnya.

Di Indonesia sendiri, rendang biasa disajikan saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca juga: Mengenal Rawon, Kuliner Jawa Timur yang Disebut Sup Terenak Se-Asia Versi TasteAtlas

Tradisi unik di rumah makan Padang

Selain nasi padang yang enak, rumah makan Padang pun terkenal dengan penyajiannya yang unik dan menarik.

Di rumah makan Padang, kita akan mendapati pelayan akan membawakan prasmanan mini berisi puluhan lauk menggunakan tangan.

Lauk tersebut diletakkan di piring dan disusun bertingkat di lengan.

Baca juga: Viral Kuliner Unik Sepanjang 2019, dari Bakso Tumpeng hingga Tolpit

Cara membawa piring ala restoran Padang dikenal dengan sebutan manatiang piriang.

Manatiang piriang biasa ditemukan di restoran Padang yang cukup besar.

Dalam satu waktu, pelayanan restoran Padang bisa membawa sekitar 24 piring sekaligus.

Baca juga: Bisnis Makanan Kaesang Pangarep, dari Kedai Kopi hingga Kuliner Ayam

Puluhan piring dengan isian beraneka lauk disajikan di meja makan, sampai ada sebutan bahwa rumah makan khas Minang menyajikan prasmanan mini.

"Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama. Rumah makan padang kan pada dasarnya restoran cepat saji khas Indonesia," tutur Antropolog yang berkecimpung dalam bidang kuliner khas Minang, Nursyiwan Effendi mengutip Kompas.com, 5 Juni 2020.

Dengan konsep seperti itu, Nusyirwan mengatakan staf restoran dituntut menyajikan banyak jenis masakan dalam waktu cepat.

"Jadi untuk mengantarkan makanan agar tidak bolak-balik, harus dalam satu waktu," kata Nursyiwan yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas.

Tradisinya, piring akan ditumpuk di lengan kiri, sementara tangan kanan akan digunakan untuk menyajikan pada pelanggan.

Baca juga: Menilik Perjalanan Gibran, dari Bisnis Kuliner hingga Fokus Jadi Politikus

(Sumber: KOMPAS.com/Elsa Catriana, Lea Lyliana, Silvita Agmasari | Editor: Yoga Sukmana, Lea Lyliana, Silvita Agmasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com