Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gempa Kian Meningkat Oktober 2021, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 06/11/2021, 12:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan peningkatan aktivitas gempa pada Oktober dibanding September 2021 lalu.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.

Tercatat, sebanyak 884 kali gempa terjadi di penjuru wilayah Indonesia pada Oktober 2021.

"Hasil monitoring BMKG selama bulan Oktober 2021 di wilayah Indonesia terjadi aktivitas gempa sebanyak 844 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan September sebanyak 805 kali," kata Daryono melalui keterangan tertulis, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Gempa Swarm Ambarawa-Salatiga Bisa Muncul Lagi, Ini Peringatan BMKG

Tercatat 884 gempa terjadi Oktober

Dari 884 gempa yang tercatat BMKG di sepanjang Oktober 2021, sebanyak 831 di antaranya merupakan gempa kecil dengan magnitudo di bawah 5.

"Jumlah aktivitas gempa kecil ini mengalami peningkatan, jika dibanding bulan September yang terjadi sebanyak 794 kali," ujar Daryono.

Sisanya, sebanyak 13 gempa merupakan gempa signifikan dengan Magnitudo di atas 5,0.

Jumlah gempa signifikan pada Oktober juga terpantau lebih banyak dibandingkan September lalu yang berjumlah 11 kali.

Dari semua gempa kecil dan signifikan yang terjadi, ada 3 gempa bumi yang menimbulkan kerusakan di tengah masyarakat.

Dampak kerusakan dan korban jiwa

Gempa tersebut terjadi di Karangasem dan Bangli, Bali dengan kekuatan magnitudo 4,8 pada 16 Oktober 2021 lalu.

Gempa ini menyebabkan lebih dari 600 rumah warga rusak, memicu tanah longsor, 3 korban jiwa, dan sebagian korban luka.

Kemudian gempa di Blitar-Malang dengan magnitudo 5,3 pada 22 Oktober 2021 lalu yang merusak sejumlah rumah, mushola, dan gedung sekolah.

Paling baru, rangkaian gempa swarm di Banyubiru, Ambarawa, dan Salatiga sejak 23 Oktober 2021 yang merusak beberapa rumah warga

"Jumlah gempa merusak meningkat di bulan Oktober 2021 dibandingkan September yang terjadi satu kali, yaitu Gempa Brebes-Bumiayu magnitudo 3,0 pada 28 September 2021 yang menimbulkan kerusakan sebanyak 19 rumah warga di wilayah Kecamatan Sirampog, Brebes," papar Daryono.

Baca juga: Analisis Terbaru BMKG soal Rentetan Gempa di Banyubiru, Ambarawa, dan Salatiga

8,4 persen guncangan gempa dirasakan

Dari 844 gempa yang terjadi pada Oktober 2021, sebanyak 71 kali gempa atau sekitar 8,4 persen guncangannya dirasakan masyarakat.

"Jumlah gempa dirasakan mengalami peningkatan jika dibanding bulan September sebanyak 61 kali. Data jumlah gempa dirasakan ini diluar aktivitas gempa swarm yang terjadi di Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya, karena gempa yang terjadi di wilayah ini sebagian besar dirasakan oleh warga," ujar dia.

Daryono menyampaikan, zona aktif gempa mana yang terjadi di Indonesia selama Oktober 2021.

Zona aktif gempa di Wilayah Indonesia selama bulan Oktober 2021 terdapat di 9 kluster seismisitas, yaitu:

  • Aceh-Simeulue
  • Bengkulu-Lampung
  • Jawa Barat
  • Selatan Yogyakarta-Pacitan
  • Bali-Lombok-Sumba
  • Sulawesi Tengah
  • Laut Maluku
  • Ambon-Seram
  • Papua Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com