Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit Dugaan Pelecehan oleh Dosen UNRI, Ini Tanggapan Rektor

Kompas.com - 06/11/2021, 07:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus mencuat setelah viralnya sebuah twit, Kamis (4/11/2021).

Akun Twitter @KOMAHI_UR yang merupakan akun Korps Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Universitas Riau (UNRI) mengunggah pengakuan pelecehan yang dialami salah satu mahasiswi jurusan Hubungan Internasional (HI).

Video pengakuan korban dibagikan dalam 7 bagian. Mahasiswi itu mengaku dilecehkan oleh dosennya saat melakukan bimbingan proposal skripsi.

Menurut pengakuan korban, pelaku memaksa mencium pipi dan kening korban. Peristiwa itu terjadi pada 27 Oktober 2021 di Ruangan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.

Baca juga: Video Viral Diduga InstagramStory Sopir Vanessa Angel, Ini Kata Polisi

Atas kejadian yang menimpanya, korban mengaku ketakutan dan trauma.

Dalam pengakuannya di video, korban sempat meminta bantuan salah satu dosen di jurusannya untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual itu sekaligus meminta dosen pembimbing baru.

Akan tetapi, korban mengaku diintimidasi dan ditertawakan oleh pihak jurusan. Dosen tersebut menekan korban untuk tidak mengadukan kasus ini pada ketua jurusan.

Korban mengaku diancam dan diminta bersabar dan tabah atas peristiwa tersebut. Dia dinasehati agar jangan sampai karena peristiwa itu dosen terduga pelaku bercerai dengan istrinya. 

Tanggapan UNRI

Sehari setelah video tersebut viral di media sosial, pihak UNRI memberikan tanggapan.

Melalui keterangan tertulis, Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menanggapi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu dosen.

Aras mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya video yang beredar luas di masyarakat berdurasi 13 menit 26 detik itu.

Ia menyebutkan, pihak universitas telah membentuk tim untuk menindaklanjuti peristiwa itu. 

"Kami sudah membentuk Tim Pencari Fakta yang akan menindaklanjuti peristiwa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan asas presumption of innocence (praduga tak bersalah)," kata Aras kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Aras mengatakan, TPF akan mencari kebenaran materiil dan formil terkait dengan testimoni yang beredar dalam video tersebut.

Prosesnya akan mengedepankan prinsip dan nilai keadilan berdasarkan fakta-fakta yang dihimpun terlebih dulu melalui mekanisme kelembagaan dan prosedur administratif yang berlaku.

Sementara itu, terkait korban, Aras menjamin akan memberikan perlindungan sebagaimana telah diatur dalam Permendikbud.

"Dalam kaitan dengan korban, selaku Rektor akan memberikan perlindungan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi," kata dia.

Baca juga: Pelanggaran Polisi Tahun 2021 Diklaim Turun, Kenapa Banyak yang Viral?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com