Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] IDI Keluarkan Daftar Minuman yang Bisa Sebabkan Kanker Otak

Kompas.com - 01/11/2021, 10:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah informasi yang menyebut adanya wabah pengerasan otak, beredar di media sosial.

Dalam informasi itu, pengunggah juga menyantumkan 19 merek minuman yang disebut mengandung aspartame dan dapat mengakibatkan diabetes dan mematikan sumsum tulang.

Pengunggah mengklaim bahwa informasi itu bersumber dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidaklah benar atau hoaks.

IDI memastikan tidak pernah merilis informasi tersebut. 

Narasi yang beredar

Informasi mengenai adanya wabah pengerasan otak dan sejumlah merek minuman yang harus dihindari, diunggah oleh akun ini, ini, dan ini di Facebook.

Berikut isi unggahannya:

Assalammu'alaikum
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
1. Extra Joss,
2. M-150,
3. Kopi Susu Gelas (Granita),
4. Kiranti,
5. Krating Daeng,
6. Hemaviton,
7. Neo Hemaviton,
8. Marimas,
9. Segar Sari shachet,
10. Frutillo,
11. Pop Ice,
12. Segar Dingin Vit. C,
13. Okky Jelly Drink,
14. Inaco,
15. Gatorade,
16. Nabati,
17. Adem Sari,
18. Naturade Gold,
19. Aqua Splash Fruit.

Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, otak, dan mematikan sumsum tulang.

Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga anda.sekedar berbagi..
" SEMOGA BERMANFA'AT BAGI KITA SEMUA "

Unggahan hoaks berisi wabah pengerasan otak dan 19 merek minuman yang harus dihindari Unggahan hoaks berisi wabah pengerasan otak dan 19 merek minuman yang harus dihindari

Lantas, bagaimana kebenaran informasi itu?

Penelusuran Kompas.com

Informasi tersebut merupakan hoaks lama yang sudah beredar sejak 2010 dengan narasi yang sama persis.

Saat itu, Ikatan Dokter Indonesia telah membantah kabar tersebut dan pihaknya tak pernah mengeluarkan pesan itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Menurut IDI, penyataan resmi yang dikeluarkan PB IDI dilakukan secara tertulis dengan menggunakan kop surat resmi organisasi serta ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris.

Nama Dr Ismuhadi MPH sendiri tak ada kaitannya dengan IDI.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai wabah pengerasan otak dan 19 merek minuman yang harus dihindari adalah hoaks.

Pihak IDI membantah mengeluarkan rilis yang berisi daftar minuman yang menyebabkan kanker otak. 

Narasi tersebut merupakan hoaks lama yang diproduksi kembali untuk menyesatkan pembaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com