Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Beberapa Orang Tetap Kurus meski Selalu Terlihat Makan dengan Rakus?

Kompas.com - 28/09/2021, 08:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu ketidakadilan dunia adalah ini, beberapa orang mati-matian menjaga asupan makanannya agar tak obesitas, dan beberapa orang lagi makan dengan rakus dengan tubuh tetap kurus.

Mengapa bisa begitu? Mengapa beberapa orang sepertinya tak pernah terpengaruh oleh kolesterol dan timbunan lemak?

Kathleen Melanson, profesor ahlis nutrisi dan olahan pangan dari Universitas Rhode Island Amerika Serikat, mengatakan bahwa tak ada jawaban ilmiah pasti untuk pertanyaan tersebut.

"Hal ini menyangkut banyak faktor, dari genetika, faktor nutrisi, juga faktor pola hidup yang semuanya terkait dalam hal ini," paparnya, seperti dilansir Live Science

Berikut ini beberapa faktor yang bisa membuat seseorang nampak terus kurus meski tak pernah terlihat membatasi makan sama sekali.

Baca juga: Rekomendasi dan Tips Diet untuk Usia 40 Tahun

1. Pola makan

Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa seseorang bisa terus kurus tanpa mereka perlu membatasi makan.

Makan perlahan memungkinkan kita untuk lebih menikmati makanan dan membuat kita lebih cepat kenyang.UNSPLASH/LOUIS HANSEL Makan perlahan memungkinkan kita untuk lebih menikmati makanan dan membuat kita lebih cepat kenyang.
Salah satunya adalah faktor pola makan dan pola hidup. Bisa jadi, mereka yang terus kurus, terlihat makan rakus padahal sebenarnya tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan seperti yang kita kira dan kita lakukan.

Seperti misalnya ketika mereka terlihat sangat menikmati pizza dengan santai, makanan yang penuh keju dan lemak yang bisa menumpuk kolesterol jahat itu.

Bisa jadi, mereka mengonsumsi pizza tersebut secara perlahan-lahan, sehingga ketika otak menerima sinyal kenyang dari perut, mereka pun berhenti makan dengan segera. 

Pola makan seperti itu lebih aman dan tak menumpuk lemak, dibandingkan kita yang mungkin mengonsumsi pizza secara cepat dan terburu-buru sehingga sinyal kenyang tak kunjung sampai ke otak meski kita sudah sampai ke potongan pizza kelima. 

Baca juga: Hindari, 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Perut Buncit

2. Aktivitas fisik yang berbeda

Aktivitas fisik tak harus tentang berolah raga hingga keringat membanjir deras. Aktivitas fisik di sini bisa bermacam-macam bentuknya.

Mengasuh anak membutuhkan energi yang menuntut tubuh membakar lemak dari waktu ke waktu sehingga membuat seseorang tetap kurus.Unsplash/Guillaume Mengasuh anak membutuhkan energi yang menuntut tubuh membakar lemak dari waktu ke waktu sehingga membuat seseorang tetap kurus.
Bisa jadi seseorang yang bisa terus kurus, memiliki Aktivitas fisik lebih padat dibanding Anda yang bergaya hidup sedentari.

"Bisa jadi mereka memiliki pekerjaan yang menguras energi karena harus banyak bergerak, atau harus selalu aktif mengejar anak-anak balita mereka di seputar rumah," ujar Melanson.

Ketika kita aktif bergerak, maka akan ada banyak pula lemak yang terbakar dan diolah menjadi energi untuk tubuh.

Baca juga: 5 Manfaat Buah Manggis untuk Kesehatan

3. Genetika

Jika memperbincangkan genetika dalam kasus ini, kita harus menilik mengenai sistem saraf juga hormon.

Sistem saraf dan hormonlah yang bekerja memberi sinyal ke otak kapan kita kelaparan dan kapan kita sudah kenyang.

Tanpa diet, seseorang memiliki genetika tertentu yang membuatnya mudah menstabilkan berat badan.Unsplash/Bill Oxford Tanpa diet, seseorang memiliki genetika tertentu yang membuatnya mudah menstabilkan berat badan.
Nah, beberapa orang memiliki sistem saraf dan hormon yang lebih sensitif dibanding orang lain.

Jadi sinyal kenyang pun akan tersampaikan lebih cepat, dan seseorang tersebut akan berhenti makan pada saat yang paling tepat.

Ketiga faktor di ataslah yang menyebabkan seseorang tetap kurus tanpa perlu membatasi asupan makanannya.

Jika faktor genetik tak bisa diganggu gugat, paling tidak Anda bisa mengusahakan faktor pola makan dan menambah aktivitas fisik untuk bisa terus mengonsumsi sajian tanpa perlu takut menjadi gendut.

Baca juga: Menyiasati Lemak Perut di Usia 40 Tahun ke Atas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com