Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa yang Baru Pertama Kali Merasakan Kuliah Tatap Muka...

Kompas.com - 27/09/2021, 19:32 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sarah Arifatus Sholihah (19), akhirnya bisa benar-benar merasakan duduk di ruang kelas sebagai mahasiswa.

Mahasiswi program studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, ini, resmi menyandung status sebagai mahasiswa di masa pandemi, pada 2020.

Belum sekali pun ia merasakan kuliah bersama teman-teman seangkatannya di kampus. 

Sebelumnya, ia hanya mengikuti perkuliahan secara daring selama setahun penuh, karena pandemi Covid-19 membuat PTM tidak bisa digelar.

"Bener-bener masuk (tatap muka) itu baru sebulan ini, tapi cuma 30 persen dari total mahasiswa di kelas itu," kata Sarah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/9/2021).

Situasi pandemi yang mulai membaik di Indonesia, membuat proses pembelajaran bisa digelar secara tatap muka dan dilakukan secara terbatas.

Dalam kunjungan kerja ke Universitas Jambi, 21 September 2021, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, mengimbau perguruan tinggi untuk tidak takut menggelar PTM Terbatas.

"Tidak perlu takut lagi untuk membuka fasilitas sekolah asal dengan prokes, karena itu akan mengembalikan ruhnya pendidikan yang selama ini hilang," kata Nadiem, dikutip dari laman Kemendikbudristek, 22 September 2021.

Sangat berbeda

Sarah menceritakan, dalam satu sesi perkuliahan, hanya delapan sampai sembilan mahasiswa yang mengikuti PTM, sisanya mengikuti kelas secara daring.

"Harusnya ada sekitar 11-13 mahasiswa, cuma karena yang mau (ikut PTM) dan berdomisili di Solo Raya hanya delapan sampai sembilan orang, pada akhirnya yang masuk di kelas ya cuma segitu," ujar dia.

Menurut dia, kuliah secara tatap muka dengan kuliah secara daring benar-benar sangat berbeda, terutama dari sisi penyampaian materi dan pemahaman terhadap materi yang diterima dari dosen.

"Waktu offline, kita lebih diperhatikan sama dosen. Kita benar-benar diajak interaksi secara langsung. Kalau kita enggak menjawab pertanyaan, kita selalu diajak untuk menjawab," kata Sarah.

"Jadi kita terus mikir apa jawabannya. Otak kita dipaksa untuk berpikir terus. Jadi sampai akhirnya kita benar-benar di titik bisa menemukan jawaban itu, karena kita mau mikir," ujar dia.

Hal itu tak dirasakannya ketika mengikuti perkuliahan secara daring dari rumah. 

"Karena kalau ketemu langsung itu feel-nya jauh lebih dapet ketimbang kalau secara online. Apalagi materi-materi kuliah yang perlu penjelasan detail dan perlu diulang-ulang," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com