Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 10 Negara yang Paling Banyak Memiliki Senjata Nuklir

Kompas.com - 17/09/2021, 17:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Berikut daftar kepemilikan senjata nuklir di beberapa negara di dunia per Agustus 2020:

 

  1. Rusia
    Rusia memiliki total 6.375 senjata nuklir dengan 2.060 senjata pensiun, 4.351 dalam persediaan, dan 1.326 dalam pengembangan strategis.
  2. AS
    Memiliki total 5.800 senjata nuklir dengan 2.000 senjata pensiun, 3.800 dalam persediaan, dan 1.373 dalam pengembangan strategis.
  3. China
    Memiliki total sekitar 320 total hulu ledak.
  4. Perancis
    Memiliki total sekitar 290 total hulu ledak.
  5. Inggris
    Inggris memiliki sekitar 215 hulu ledak strategis, di mana diperkirakan 120 dikerahkan dan 95 dalam persediaan.
    Inggris memiliki total empat kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir kelas Vanguard Trident, yang bersama-sama membentuk penangkal nuklir berbasis laut secara eksklusif.
  6. Korea Utara
    Adapun Korea Utara bergabung dengan NPT sebagai negara non-senjata nuklir tetapi mengumumkan penarikannya dari NPT pada tahun 2003.
    Diperkirakan per Januari 2020 negara ini memiliki sekitar 30-40 hulu ledak.
  7. India dan Pakistan
    Negara lainnya seperti India dan Pakistan tidak pernah bergabung dengan NPT, tetapi diketahui memiliki senjata nuklir.
    Akan tetapi, pada 1974, India pertama kali menguji alat peledak nuklir. Uji coba itu mendorong Pakistan untuk meningkatkan program senjata nuklir rahasianya.India dan Pakistan keduanya secara terbuka menunjukkan kemampuan senjata nuklir mereka dengan putaran uji coba nuklir pada Mei 1998.
  8. Israel
    Israel belum secara terbuka melakukan uji coba nuklir tetapi tidak mengakui atau menyangkal memiliki senjata nuklir.
    Pada September 2007, Israel melakukan serangan udara terhadap apa yang diduga oleh pejabat AS sebagai lokasi pembangunan reaktor riset nuklir yang mirip dengan reaktor Yongbyon Korea Utara.
  9. Negara bekas Uni Soviet
    Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina mewarisi senjata nuklir setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, tetapi mengembalikannya ke Rusia dan bergabung dengan NPT sebagai negara non-senjata nuklir.
  10. Afrika Selatan
    Afrika Selatan juga secara diam-diam mengembangkan nuklir, tetapi kemudian membongkar sejumlah kecil hulu ledak nuklirnya dan ikut bergabung dengan NPT pada 1991.
  11. Irak
    Irak memiliki program senjata nuklir aktif sebelum Perang Teluk Persia 1991 tetapi dipaksa untuk membongkarnya di bawah pengawasan inspektur PBB.

Negara lainnya, seperti Argentina, Brasil, Korea Selatan, dan Taiwan juga menangguhkan program senjata nuklir.

Baca juga: Indosat dan 3 Merger Jadi Satu, Bagaimana Layanan Pelanggan?

Pembatasan senjata nuklir

Bom nuklir memiliki potensi kehancuran yang sangat besar. Dalam sejarahnya, hanya dua kali bom nuklir pernah diledakkan di dunia, yakni saat Perang Dunia II di tahun 1945.

Bom nuklir atau bom atom pertama dijatuhkan di Kota Hiroshima, Jepang dan kehancuran berlangsung beberapa bulan hingga menewaskan sekitar 80.000 orang.

Bom nuklir kedua, dijatuhkan di negara yang sama di Kota Nagasaki dan menewaskan lebih dari 70.000 orang.

Selain menciderai kemanusiaan, penggunaan senjata nuklir juga memiliki dampak berkepanjangan, seperti radiasi dan berbagai penyakit lainnya.

Melansir BBC, 14 Januari 2020, meskipun negara-negara yang tergabung dalam NTP memiliki senjata nuklir berdasarkan perjanjian, tetapi mereka harus membatasi jumlahnya dan tidak dapat menyimpannya terlalu lama.

Baca juga: AS Sebut Uji Coba Rudal Korea Utara adalah Ancaman bagi Sekitarnya

Jumlah senjata nuklir di dunia sebenarnya turun dari 70.000 pada tahun 1986 menjadi sekitar 14.000 saat ini.

Pada Juli 2017, dunia tampak selangkah lebih dekat untuk menjadi bebas senjata nuklir ketika lebih dari 100 negara mendukung perjanjian PBB untuk melarang sama sekali penggunaan senjata.

Akan tetapi, negara-negara dengan senjata nuklir terbanyak seperti AS, Inggris, Prancis, dan Rusia memboikot perjanjian tersebut.

Inggris dan Prancis mengatakan perjanjian itu tidak memperhitungkan realitas keamanan internasional dan pencegahan nuklir penting untuk menjaga perdamaian selama lebih dari 70 tahun.

Sementara negara-negara seperti Inggris dan AS mulai mengurangi persediaan nuklir mereka. Kendati demikian, para ahli mengatakan mereka masih memodernisasi dan meningkatkan persenjataan nuklir mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com