Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pembuluh Darah Pipi Pecah dan Terus Mengucur, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 14/09/2021, 20:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar video seseorang mengalami pendarahan di pipinya, akibat pembuluh darah yang pecah.

Dalam video berdurasi 11 detik yang diunggah akun TikTok @arifiskandar_42, tampak darah terus menerus keluar dari pipi. Meski sudah dibersihkan berkali-kali dengan tisu, darah terus keluar.

"Hanya bintik merah kecil aku pun tidak tau kalo itu pembuluh darah yang mau pecah. Tissu basah itu suda banyak kali diganti karna suda merah banger, dan itu tidak ada rasa sakit sama sekali," tulis Arif dalam video tersebut.

Hingga Senin (12/9/2021), video ini mendapat banyak respon dari warganet. Video pembuluh darah pecah ini mendapat 377,2 ribu like, 7347 komentar, dan 1774 kali dibagikan.

@arifiskandar_42

Balas @ryoziddan0 tiba-tiba aja gituuuu. ##netizen ##foryou ##foryoupage ##fyp?

? suara asli - Arif

Berikut penjelasan dokter spesialis kulit soal pembuluh darah di pipi yang pecah:

Baca juga: Tanggapan Kemenkes soal Ribuan Dosis Vaksin Sinovac Tak Terpakai di Aceh

Angioma Cherry

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang juga dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Purwokerto dr Ismiralda Oke Putranti mengatakan, pendarahan di pipi pria tersebut berkaitan dengan angioma cherry.

Angioma cherry merupakan bintik kecil berwarna merah yang biasanya ada di wajah atau di permukaan kulit lainnya.

"Angioma cherry ini merupakan tumor jinak pembuluh darah yang berukuran kecil seperti tahi lalat. Karena berasal dari pembuluh darah, angioma cherry berwarna merah cerah seperti buat cherry," kata Oke saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/9/2021).

Tumor jinak ini, menurut Oke tidak berbahaya. Akan tetapi, jika menemukan angioma cherry di kulit, maka Anda tetap perlu berhati-hati.

Kemunculan bintik kecil berwarna merah disebabkan oleh proses penuaan. Bintik ini sering dialami oleh orang dewasa bahkan jumlahnya akan bertambah ketika mereka sudah berusia lanjut.

"Hati-hati karena angioma cherry ini terkait dengan proses penuaan di mana pada usia lanjut sering terjadi permasalahan pembuluh darah, sehingga meningkatkan penggunaan obat-obatan pengencer darah," jelas Oke.

Baca juga: Bisakah Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Diganti Surat Dokter? Ini Kata Kemenkes

Penyebab pendarahan

Sebenarnya angioma cherry tidak berbahaya. Akan tetapi, jika mengalami gesekan atau luka, maka angioma cherry bisa pecah.

"Angioma cherry tidak berbahaya, selama tidak menimbulkan gangguan, ya tidak perlu diapa-apakan," terang Oke.

Akan tetapi, bila terlanjur pecah dan menyebabkan pendarahan, maka ukuran tumor berpengaruh terhadap intensitas pendarahan.

"Manipulasi pada angioma cherry bisa menyebabkan luka pada tumor tersebut dan menyebabkan perdarahan. Jika ukuran tumornya kecil perdarahannyanhanya sedikit dan cepet berhenti, namun jika ukurannya lebih besar, otomatis perdarahan akan lebih banyak," pungkas Oke.

Menurut Oke, pendarahan akan berhenti dengan sendirinya. Akan tetapi pendarahan bisa semakin parah jika ada pengaruh obat penencer darah.

"Perdarahan juga akan semakin lama jika seseorang mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah. Jika ingin dihilangkan ya silahkan memeriksakan diri ke dokter Sp.KK, Sp.DV, atau dokter bedah yang berkompeten," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com