Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 13 September: India Antisipasi Gelombang Tiga Covid-19

Kompas.com - 13/09/2021, 09:26 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona masih menyebar di seluruh dunia. Hal itu terlihat dari masih banyaknya tambahan kasus harian di berbagai negara.  

Berdasarkan data real time dari situs Worldometers, Senin (13/9/2021), total kasus infeksi Covid-19 dunia tercatat 225.443.013.

Dari jumlah tersebut, 201.982.943 orang sembuh, dan 4.643.454 orang meninggal dunia.

Data terakhir menunjukkan, Indonesia menempati urutan ke-13 sebagai negara dengan kasus terbanyak.

Baca juga: Update Corona Dunia 12 September: China Laporkan 25 Kasus Baru | Denmark Cabut Semua Pembatasan Terkait Covid-19

Berikut 5 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia:

1. Amerika Serikat (AS)

  • Total kasus: 41.853.266 kasus
  • Kasus baru: 35.354 kasus
  • Total kematian: 677.985
  • Total pasien sembuh: 31.871.870

2. India

  • Total kasus: 33.263.542 kasus
  • Kasus baru: 31.374 kasus
  • Total kematian: 442.907
  • Total pasien sembuh: 32.436.704

3. Brazil

  • Total kasus: 20.999.779 kasus
  • Kasus baru: 10.615 kasus
  • Total kematian: 586.851
  • Total pasien sembuh: 20.029.040

4. Inggris

  • Total kasus: 7.226.276 kasus
  • Kasus baru: 29.173 kasus
  • Total kematian: 134.200
  • Total pasien sembuh: 5.788.918

5. Rusia

  • Total kasus: 7.140.070 kasus
  • Kasus baru: 18.554 kasus
  • Total kematian: 192.749
  • Total pasien sembuh: 6.389.657

India

Warga India duduk sambil memegang lengan setelah menerima vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi Jammu, pada Senin (5/7/2021).AP PHOTO/CHANNI ANAND Warga India duduk sambil memegang lengan setelah menerima vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi Jammu, pada Senin (5/7/2021).
Dilansir dari News18, Minggu (12/9/2021), Ibu Kota India, Delhi, mencatat ada penambahan 36 kasus baru Covid-19 pada Kamis (9/9/2021) dan Jumat (10/9/2021).

Selain itu, tidak ada kematian harian akibat Covid-19 yang tercatat pada 18 Juli, 24 Juli, 29 Juli, 2 Agustus, 4 Agustus, 8 Agustus, 11 Agustus, 12 Agustus, 13 Agustus, 16 Agustus, 20 Agustus, 21 Agustus, 22 Agustus. 23 Agustus dan 24 Agustus, 26 Agustus, 27 Agustus, 28 Agustus, dan 29 Agustus 2021.

Delhi mengalami kekhawatiran saat mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19 pada Mei 2021.

Namun, jumlah kasus harian serta kematian telah menunjukkan tren penurunan dan angka kasus positif juga berkurang dalam beberapa minggu terakhir.

Terlepas dari penurunan kasus harian, para pejabat setempat memperingatkan orang-orang bahwa kemungkinan gelombang ketiga pandemi Covid-19 cukup nyata. Pemerintah juga mempersiapkan upaya untuk memerangi Covid-19.

Upaya yang dilakukan di antaranya meningkatkan infrastruktur medis. Ada 37.000 tempat tidur yang diprioritaskan untuk pasien Covid-19 sebagai bagian dari upaya antisipasi terjadinya gelombang ketiga.

Baca juga: Update Corona 9 September: India Uji Coba Vaksin Melalui Hidung

Indonesia

Kritik Pemkab Klungkung kepada masyarakat melalui mural yang terpampang di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali. Ketut Sumadi Kritik Pemkab Klungkung kepada masyarakat melalui mural yang terpampang di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali.
Diberitakan Kompas.com, Minggu (12/9/2021), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB mencatat ada 109.869 kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Kasus aktif adalah pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, baik di rumah sakit, isolasi mandiri maupun isolasi terpusat.

Jumlahnya diketahui dari pengurangan jumlah total pasien terinfeksi Covid-19 dengan jumlah total pasien sembuh dan meninggal dunia.

Adapun total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.167.511.

Angka tersebut sudah termasuk penambahan kasus harian pada Minggu (12/9/2021) sebanyak 3.779 orang.

Sementara, total kasus pasien sembuh di Indonesia sebanyak 3.918.753 orang setelah bertambah 9.401, dan total pasien meninggal dunia sebanyak 138.889 setelag bertambah 188 orang.

Jepang

Orang-orang memakai masker di Tokyo, Jepang, pada 27 Desember 2020. Jepang melarang masuk semua warga negara asing nonpenduduk sebagai tindakan pencegahan terhadap varian virus corona baru dan berpotensi lebih menular yang telah tersebar di seluruh Inggris.YUKA ANDO/KYODO NEWS via AP Orang-orang memakai masker di Tokyo, Jepang, pada 27 Desember 2020. Jepang melarang masuk semua warga negara asing nonpenduduk sebagai tindakan pencegahan terhadap varian virus corona baru dan berpotensi lebih menular yang telah tersebar di seluruh Inggris.
Dikutip dari NHK News, Minggu (12/9/2021), Menteri Revitalisasi Ekonomi Nishimura Yasutoshi mengatakan, jumlah kasus baru Covid-19 mengalami penurunan.

Akan tetapi, jumlah pasien dengan gejala serius tetap di atas 2.000 pasien.

Pemerintah berencana untuk meningkatkan sistem medis melalui langkah-langkah seperti mengamankan lebih banyak tempat tidur rumah sakit untuk pasien virus corona.

Tujuannya, untuk mendirikan lebih banyak fasilitas sehingga pasien Covid-19 dapat menerima perawatan, termasuk pemberian oksigen.

Pemerintah akan mendesak warga untuk menahan diri melakukan perjalanan yang melintasi perbatasan prefektur saat dua hari libur nasional pada pekan depan.

Nishimura mengatakan, lebih dari 50 persen penduduk Jepang telah menerima dua suntikan vaksin virus corona.

Pemerintah Jepang akan terus mendorong vaksinasi bekerja sama dengan pemerintah daerah sehingga dapat mencabut keadaan darurat pada akhir bulan ini sesuai yang direncanakan.

Sementara itu, masa keadaan darurat di beberapa wilayah seperti Tokyo, Osaka, dan 19 prefektur di Jepang akan diperpanjang pada hari ini hingga akhir September 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com