Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Gunung Toba Masih Aktif, Bisa Meletus Lagi Kapan Saja

Kompas.com - 10/09/2021, 08:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Berdampak pada iklim global

Letusan tersebut dapat berdampak pada iklim global hingga membuat Bumi mengalami 'musim dingin vulkanik', yang merupakan periode dingin yang tidak normal dan dapat mengakibatkan kelaparan yang meluas serta gangguan populasi.

"Mempelajari cara kerja supervolcano penting untuk memahami ancaman masa depan dari letusan super yang tak terhindarkan, yang terjadi sekitar 17.000 tahun sekali," ujarnya.

Professor Danisik mengatakan, tim telah menyelidiki nasib magma yang tertinggal setelah letusan super Toba 75.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Lokon di Sulawesi Utara Meletus Hebat, 10.000 Warga Mengungsi

Mereka menggunakan mineral feldspar dan zirkon, yang berisi catatan waktu independen berdasarkan akumulasi gas argon serta helium sebagai kapsul waktu di batuan vulkanik.

Dengan menggunakan data geokronologis, inferensi statistik, dan pemodelan termal ini, pihaknya menunjukkan bahwa magma terus mengalir keluar di dalam kaldera, atau depresi dalam yang diciptakan oleh letusan magma, selama 5.000 hingga 13.000 tahun setelah letusan super.

"Kemudian karapas dari magma sisa yang dipadatkan didorong ke atas seperti cangkang kura-kura raksasa," lanjut Danisik.

Baca juga: Saat Covid-19 Telah Menginfeksi Pendaki Gunung Everest...

Temuan itu menantang pengetahuan yang ada.

Dalam mempelajari letusan biasanya melibatkan pencarian magma cair di bawah gunung berapi untuk menilai bahaya di masa depan.

Menurut Danisik, sekarang ilmuwan harus mempertimbangkan bahwa letusan dapat terjadi bahkan jika tidak ada magma cair yang ditemukan di bawah gunung berapi.

Hal ini menunjukkan bahwa konsep tentang apa yang 'meletus' perlu dievaluasi kembali.

Baca juga: Selain Raung, Berikut 5 Gunung yang Dinilai Mulai Aktif di Indonesia, Mana Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com