Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Astronomi September 2021, Malam Ini Puncak Hujan Meteor Perseid

Kompas.com - 09/09/2021, 18:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena astronomi terjadi setiap bulan. Pada September 2021 terdapat banyak fenomena astronomi.

Mulai 9 September hingga akhir September 2021 akan ada dua hujan meteor, yakni Hujan Meteor Perseid dan Sextantid.

Peneliti di Pussainsa Lapan Andi Pangerang menjelaskan, informasi terkait fenomena astronomi ini dimuat secara lengkap di laman Lapan: edukasi.sains.lapan.go.id.

"Ada di edukasi.sains.lapan.go.id," ujar Andi kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Ramai soal Fenomena Pink Moon, Benarkah Bulan Berwarna Pink?

Berikut ini beberapa fenomena astronomi pada September 2021:

9 September: Puncak Hujan Meteor Perseid September

Andi menjelaskan Perseid September adalah hujan meteor yang titik radian (asal ketampakan meteor)-nya pada arah konstelasi Perseus.

Pada Agustus lalu juga ada hujan meteor Perseid, tapi bedanya Perseid September terbentuk dari sisa debu komet berperiode lama yang belum diketahui dan diduga mengorbit matahari selama ribuan tahun dengan arah yang berlawanan.

Perseid berasal dari komet Swift-Tuttle. Hujan meteor ini pertama kali diamati oleh G Zezioli antara 1867 hingga 1870.

Baca juga: Cara Sederhana Membuat Kacamata Matahari untuk Melihat Gerhana

Hujan meteor ini aktif sejak 5 September hingga 21 September. Adapun intensitas maksimumnya terjadi pada 9 September 2021 pukul 18.00 WIB/19.00 WITA/20.00 WIT.

"Sehingga hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 22.00 waktu setempat hingga 20 menit sebelum terbit matahari keesokan harinya (Jumat, 10 September) dari arah timur laut hingga utara-barat laut," kata Andi.

Dia juga menjelaskan intensitas maksimum saat titik radiannya berada di zenit sebesar 5 meteor per jam. Karena ketinggian titik radian tertingginya di Indonesia berkisar antara 24-25 derajat, maka intensitas maksimumnya 2 meteor per jam.

Menurutnya hujan meteor ini dapat disaksikan menggunakan mata biasa selama cuaca cerah, langit bersih, bebas polusi cahaya dan penghalang yang menghalangi medan pandang.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

9 September: Konjungsi Bulan-Merkurius

Ilustrasi konjungsi bulan dan MarsSHUTTERSTOCK/SN VFX Ilustrasi konjungsi bulan dan Mars

Peristiwa astronomi lainnya yang terjadi pada 9 September adalah bulan yang berkonjungsi dengan Merkurius. Konjungsi akan terjadi pada pukul 03.18 WIB/04.18 WITA/05.18 WIT dengan sudut pisah 6,5 derajat.

Akan tetapi, fenomena ini baru dapat disaksikan 20 menit setelah terbenam matahari selama 75 menit dari arah Barat.

Baca juga: NASA Berencana Terbangkan Helikopter di Mars untuk Pertama Kalinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com