Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ikan Gabus Berwarna Oranye, Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 23/08/2021, 16:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan ikan gabus berwarna oranye viral di media sosial Facebook.

Adalah akun Muba Terkini yang mengunggah video tersebut pada Kamis (19/8/2021).

"Ikan gabus warna kuning mas min, tempatnyo di desa sri gunung," tulis akun tersebut.

Hingga kini, video itu telah dibagikan sebanyak 198 kali, disukai oleh 218 warganet, dan mendapat 87 komentar.

Baca juga: Viral, Video Bule di Bali Beli Burung untuk Dilepas Lagi, Begini Ceritanya

Tanggapan ahli

Dosen Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Djumanto mengatakan, secara morfologi ikan tersebut merupakan ikan gabus spesies Channa striata.

Namun, spesies Channa striata umumnya berwarna hitam.

Menurut dia, warna oranye pada ikan tersebut kemungkinan hasil persilangan dengan spesies lain, seperti pada nila merah.

"Warna itu bisa saja hasil persilangan spesies, seperti halnya pada nila merah yang merupakan hasil persilangan spesies pada marga Oreochromis dan Tilapia," kata Djumanto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Kendati demikian, ia tak bisa memastikan jenis spesies yang dipersilangkan untuk menghasilkan warna itu.

"Di perairan tersebut ada spesies apa saja, persilangannya bisa terjadi diantara spesies Channa yang ada di sana," jelas dia.

Djumanto menjelaskan, ada spesies ikan gabus yang memiliki warna selain hitam, yaitu Channa micropeltes dengan warna merah.

Baca juga: Viral, Video Goyangkan Mobil Saat Isi Bensin, Ini Bahayanya!

Seputar Channa

Melansir animaldiversity.org, Channa striata berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara. Ikan gabus jenis ini juga pernah diidentifikasi di Hawaii dan Madagaskar.

Habitat ikan ini berada di air tawar dangkal, biasanya di kedalaman 1-2 meter. Sangat jarang ditemukan di bawah 10 meter.

Spesies ini dapat ditemukan di sebagian besar jenis habitat air tawar yang bergerak lambat, termasuk sungai, danau, kolam, kanal, anak sungai, sawah yang tergenang air, waduk irigasi, dan rawa-rawa.

Dibandingkan dengan kebanyakan ikan air tawar, ikan ini cukup toleran terhadap kondisi keruh dan kadar oksigen yang rendah.

Di daerah dengan musim hujan dan kemarau, ikan ini dapat bermigrasi keluar dari danau dan sungai ke daerah banjir selama musim hujan.

Mereka kemudian kembali ke perairan permanen saat daerah banjir mengering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Tren
Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com