KOMPAS.com - Ribuan orang berebut melarikan diri setelah Taliban menguasai kembali Afghanistan.
Terjadi lonjakan jumlah orang yang mencoba pergi dari Afghanistan, dengan 2,2 juta pengungsi dilaporkan telah berada di negara-negara tetangga.
Sementara itu, sebanyak 3,5 juta orang kehilangan tempat tinggal di dalam perbatasan Afghanistan akibat konflik yang tengah berlangsung dan ketidakstabilan politik.
Baca juga: Siapakah Taliban, Kelompok yang Mengambil Alih Kekuasaan Afghanistan?
Belum diketahui berapa banyak warga Afghanistan yang pergi meninggalkan negaranya setelah Taliban kembali berkuasa.
Seperti dikutip dari BBC, Taliban mengendalikan semua titik perlintasan darat utama negara tetangga seperti Torkham, Sher Khan, Turkmenistan, Islam Qala, Seikh Abu Nash Farahi, Iran, Kabul dan lainnya.
Militan mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin warga Afghanistan meninggalkan negara itu.
Laporan menunjukkan hanya pedagang atau orang yang memiliki dokumen perjalanan yang sah yang diizinkan untuk menyeberang.
“Sebagian besar warga Afghanistan tidak dapat meninggalkan negara itu melalui jalur reguler. Sampai hari ini, mereka yang mungkin dalam bahaya tidak memiliki jalan keluar yang jelas," kata juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Kendati begitu, beberapa pengungsi telah berhasil menemukan jalan keluar dari negara tersebut.
Dilaporkan bahwa beberapa ribu warga Afghanistan telah menyeberang ke Pakistan, tidak lama setelah Taliban menguasai Kabul.
Sementara itu, sekitar 1.500 warga Afghanistan dilaporkan telah memasuki Uzbekistan dan tinggal di tenda-tenda dekat perbatasan.
Baca juga: Pemberitaan Surat Kabar di Dunia Saat Taliban Kuasai Afghanistan