Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masih ada beberapa daerah yang terlambat melaporkan data Covid-19.
Menurut Nadia, ada 50.000 kasus yang belum diketahui statusnya, apakah terkonfirmasi positif, sembuh atau meninggal dunia.
"Saat ini masih lebih 50.000 kasus belum ter-update secara status," kata Nadia, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Untuk itu, ia meminta agar pemerintah daerah segera menyelesaikan masalah pelaporan data ini agar menjadi lebih akurat.
Baca juga: Negara Barat Ingin Hidup Berdampingan dengan Covid-19, China Ingin 0 Kasus Corona
Ia menyebut, pemerintah saat ini juga sedang melakukan perbaikan data kematian akibat Covid-19 untuk menetapkan wilayah PPKM.
Selain itu, Nadia juga menyoroti rendahnya jumlah testing Covid-19 di 6 provinsi dan di bawah standar minimal WHO.
Keenam provinsi itu yakni Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku.
"Diharapkan semua daerah dapat meningkatkan dan mempertahankan testing terutama untuk kasus-kasus suspek dan kontak erat yang ditemukan," jelasnya.
Secara nasional, tingkat testing Indonesia saat ini berada di angka 3,53 per 1.000 penduduk per minggu.
Adapun, positivity rate mingguan diketahui mengalami penurunan sebesar 23,6 persen.
Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin, Download, dan Solusinya jika Belum Muncul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.