Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 13 Agustus: Kasus Kematian Indonesia Tertinggi di Dunia dalam Seminggu | WHO Desak China Bagikan Data Kasus Awal Covid-19

Kompas.com - 13/08/2021, 07:59 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Teori kebocoran laboratorium

Sementara itu Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyimpulkan bahwa penyelidikan laboratorium virologi Wuhan belum berjalan cukup jauh.

Munculnya teori konspirasi sayap kanan dan ditolak keras oleh China, hipotesis tersebut telah mendapatkan momentum.

"China dan sejumlah negara anggota lainnya telah menulis surat kepada WHO mengenai dasar untuk studi lebih lanjut dari hipotesis laboratorium SARS-CoV-2," ujar dia.

"Mereka juga menyarankan studi asal telah dipolitisasi, atau bahwa WHO telah bertindak karena tekanan politik,” lanjut Tedros.

Dalam mengatasi hipotesis laboratorium, tuturnya, penting untuk memiliki akses ke semua data dan mempertimbangkan praktik terbaik ilmiah dan melihat mekanisme yang sudah dimiliki WHO.

Baca juga: Sempat Hilang, Data Kasus Awal Covid-19 di Wuhan Muncul Lagi, Ada Apa?

Daftar laporan

Tedros menjelaskan, menganalisis dan meningkatkan keselamatan dan protokol laboratorium termasuk di China, penting untuk keselamatan dan keamanan bersama.

Sementara itu, ilmuwan Denmark Peter Ben Embarek, yang memimpin misi internasional ke Wuhan, mengatakan seorang pegawai laboratorium yang terinfeksi saat mengambil sampel di lapangan berada di bawah salah satu hipotesis yang mungkin tentang bagaimana virus berpindah dari kelelawar ke manusia.

Ia menyampaikan bahwa kelelawar yang dicurigai bukan dari wilayah Wuhan dan satu-satunya orang yang mungkin mendekati yakni pekerja dari laboratorium Wuhan.

Diungkapkan pula bahwa hingga 48 jam sebelum misi berakhir, para ilmuwan internasional dan China bahkan masih belum sepakat untuk menyebutkan teori laboratorium dalam laporan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com