Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona 13 Agustus: Kasus Kematian Indonesia Tertinggi di Dunia dalam Seminggu | WHO Desak China Bagikan Data Kasus Awal Covid-19

KOMPAS.com - Update corona Worldometers pada Jumat (13/8/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 206.134.015 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, 184.966.929 kasus telah dinyatakan sembuh dan virus menewaskan 4.346.439 orang di seluruh dunia.

Sejauh ini, berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak:

Indonesia

Kasus kematian Covid-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi dalam seminggu terakhir, yaitu 11.289 kasus. Berada di atas Brasil dengan 6.187 kasus dalam seminggu. 

Sejak pertengahan Juli 2021, kasus kematian harian yang dilaporkan Indonesia hampir selalu di atas 1.000 kasus. 

Total kasus Infeksi Covid-19 di Indonesia berjumlah 3.774.155 kasus, korban meninggal sebanyak 113.664 orang dan pasien yang sembuh 3.247.715 orang. 

Jumlah kematian korban Covid-19 di Indonesia juga terbanyak nomor 10 di dunia. Data selengkapnya dapat dilihat di Worldometers. 


WHO desak China bagikan data kasus awal Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak China untuk membagikan data mentah kasus paling awal Covid-19 pada Kamis (12/8/2021).

Permintaan ini untuk membuka kembali penyelidikan asal pandemi, dan merilis informasi atas teori kebocoran laboratorium yang kontroversial.

WHO menekankan, sangat penting mengungkapkan asal mula pandemi terburuk dalam satu abad ini, yang telah menewaskan sedikitnya 4,3 juta orang dan menghancurkan ekonomi global sejak virus pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada Desember 2019.

Melansir CNA, badan kesehatan PBB menyerukan penyediaan seluruh data dan akses yang diperlukan, sehingga rangkaian studi selanjutnya terkait corona dapat dimulai sesegera mungkin.

Setelah banyak penundaan, tim pakar internasional WHO bertolak ke Wuhan pada awal tahun ini, untuk menghasilkan laporan fase pertama yang ditulis bersama rekan-rekannya di China.

Namun, laporan pada Maret lalu tidak menarik kesimpulan yang tegas, melainkan peringkat hipotesis.

Disebutkan, skenario yang paling mungkin adalah virus melompat dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara, sedangkan kebocoran dari laboratorium virologi Wuhan sangatlah tidak mungkin.


Teori kebocoran laboratorium

Sementara itu Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyimpulkan bahwa penyelidikan laboratorium virologi Wuhan belum berjalan cukup jauh.

Munculnya teori konspirasi sayap kanan dan ditolak keras oleh China, hipotesis tersebut telah mendapatkan momentum.

"China dan sejumlah negara anggota lainnya telah menulis surat kepada WHO mengenai dasar untuk studi lebih lanjut dari hipotesis laboratorium SARS-CoV-2," ujar dia.

"Mereka juga menyarankan studi asal telah dipolitisasi, atau bahwa WHO telah bertindak karena tekanan politik,” lanjut Tedros.

Dalam mengatasi hipotesis laboratorium, tuturnya, penting untuk memiliki akses ke semua data dan mempertimbangkan praktik terbaik ilmiah dan melihat mekanisme yang sudah dimiliki WHO.

Daftar laporan

Tedros menjelaskan, menganalisis dan meningkatkan keselamatan dan protokol laboratorium termasuk di China, penting untuk keselamatan dan keamanan bersama.

Sementara itu, ilmuwan Denmark Peter Ben Embarek, yang memimpin misi internasional ke Wuhan, mengatakan seorang pegawai laboratorium yang terinfeksi saat mengambil sampel di lapangan berada di bawah salah satu hipotesis yang mungkin tentang bagaimana virus berpindah dari kelelawar ke manusia.

Ia menyampaikan bahwa kelelawar yang dicurigai bukan dari wilayah Wuhan dan satu-satunya orang yang mungkin mendekati yakni pekerja dari laboratorium Wuhan.

Diungkapkan pula bahwa hingga 48 jam sebelum misi berakhir, para ilmuwan internasional dan China bahkan masih belum sepakat untuk menyebutkan teori laboratorium dalam laporan tersebut.


Malaysia desak vaksinasi ibu hamil

Malaysia mencatat rekor 21.668 kasus baru Covid-19 pada Kamis (12/8/2021), seminggu setelah beban kasus harian negara itu pertama kali melampaui angka 20.000 .

Infeksi terus melonjak di Lembah Klang, dengan Selangor menduduki puncak daftar negara bagian dengan 6.278 infeksi baru, sementara Kuala Lumpur mencatat 2.436 kasus baru.

Menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Malaysia, dua negara bagian, Kedah dan Sabah, juga melewati angka 2.000 dengan masing-masing 2.143 dan 2.052 infeksi baru.

Kasus baru melebihi angka 1.000 di tiga negara bagian, Johor dengan 1.706 kasus, Penang dengan 1.229 kasus dan Sarawak dengan 1.216 kasus.

Sejauh ini, Malaysia telah melaporkan 1.342.215 infeksi Covid-19 sejak awal pandemi.

Adapun negara ini telah memberikan lebih dari 25,8 juta dosis vaksin Covid-19 pada hari Rabu (11/8/2021), dengan lebih dari 16,3 juta orang telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin dan sekitar 9,5 juta telah menerima dua dosis, menurut kementerian kesehatan.

Melansir CNA, Kementerian Kesehatan Malaysia mendesak wanita hamil untuk mendapatkan vaksinasi untuk mengurangi risiko komplikasi jika terinfeksi virus.

Ada 70 kematian akibat komplikasi Covid-19 yang melibatkan wanita hamil pada 9 Agustus lalu, dibandingkan dengan tidak ada kematian yang dilaporkan pada tahun 2020.

Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah menambahkan, rata-rata jumlah kematian Covid-19 yang melibatkan ibu hamil dari Januari hingga Mei sebanyak dua per bulan, namun telah terjadi peningkatan tajam sejak Juni, dengan 17 kematian.

"Data menunjukkan dua dari jumlah total kasus menerima dosis pertama vaksin sementara 15 kasus lainnya belum menerima vaksin, dengan 47 persen kematian dilaporkan memiliki penyakit penyerta," ujarnya.

Sebanyak 3.396 kasus Covid-19 di antara wanita hamil dilaporkan antara Maret tahun lalu dan Juni tahun ini.

Jumlah infeksi yang dilaporkan di antara wanita hamil meningkat dari Oktober tahun lalu, dengan rata-rata 200 kasus per bulan, melonjak menjadi 850 pada Mei dan 899 pada Juni.

Persentase wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 yang menerima perawatan intensif juga meningkat dari 3 persen pada 10 Juli menjadi 5,3 persen pada 7 Agustus.


Dr Noor Hisham menambahkan, analisis menunjukkan bahwa proporsi wanita hamil yang terinfeksi yang menerima perawatan intensif di antara pasien Covid-19 kritis adalah satu dari 20, jauh lebih tinggi daripada rasio wanita hamil yang terinfeksi pada populasi umum, yakni satu dari 220.

Ia mengatakan, diperkirakan hampir 1 persen ibu hamil di Malaysia terinfeksi virus corona.

Sejak vaksinasi untuk wanita hamil dimulai pada Juni, 146.759 wanita hamil telah mendaftar untuk vaksinasi Covid-19 pada 8 Agustus.

Dari jumlah ini, 57 persen telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara 20 persen telah sepenuhnya divaksinasi dengan kedua dosis.

Berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil per tahun, persentase yang mendaftar untuk vaksinasi masih rendah, yaitu 40 persen.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/13/075931865/update-corona-13-agustus-kasus-kematian-indonesia-tertinggi-di-dunia-dalam

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke