Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sukses WNI Buka Usaha Martabak Manis di New York

Kompas.com - 13/08/2021, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Donny Kairupan sukses mengembangkan bisnis kudapan martabak manis dan minuman bubble tea di New York, Amerika Serikat.

Cerita sukses usaha martabak ini bermula dari kerkolaborasi dengan diaspora Indonesia, Patty, diaspora Taiwan yang pernah bekerja di industri fesyen, membuka kafe Papadon pada awal Juli 2021 di kawasan Queens, New York.

“Acara pembukaannya sangat sukses. Kami mendapat banyak dukungan dari komunitas Indonesia dan dari warga setempat. Kami berharap dapat menjadi bagian dari komunitas di Astoria ini,” ujar Donny, yang berlatar belakang bidang keuangan, ketika ditemui tim VOA Indonesia mengutip Kompas.com Global.

Bisnis martabak manis atau dulu sering kita sebut dengan kue terang bulan ini mulai digeluti Donny sejak 2019.

Sebagian warga New York bahkan sudah terbiasa memesan langsung lewat daring atau datang ke festival kuliner Indonesia yang diadakan setiap bulan.

Baca juga: Kisah WNI Jual Martabak Manis di New York, Warga AS Sangat Suka

Indo-pancake laris di New York

Donny dan Patty, pasangan pebisnis ini memberi nama pada martabak manisnya tersebut "Indo-pancake" untuk mempromosikan kepada orang asing.

Nama tersebut di kafe Papadon tersebut juga dipakai agar lebih akrab di telinga warga New York.

Pilihan dalam menu martabak ada empat rasa, yaitu original, pandan, ubi ungu, dan red velvet. Pilihan pugasan atau topping martabak juga beragam. Mulai dari kacang tanah, wijen, cokelat, keju, kelapa, pisang, hingga berbagai pilihan cokelat dari Kit-Kat, Oreo, Nutella atau Silver Queen, merek cokelat yang akrab dengan lidah Indonesia.

Untuk menikmati martabak manis buatan Papadon, para pelanggan cukup membayar antara 15 dollar AS hingga 20 dollar AS tergantung banyaknya topping yang dipesan. Papadon juga menyediakan martabak manis mini, yang bisa dimakan dalam satu porsi kecil.

“Mereka (keluarga Donny) selalu bercerita mengenai makanan martabak manis. Saat saya mencoba martabak manis untuk pertama kali, rasanya sangat enak. Jika orang asing seperti saya saja suka, pasti orang asing lain juga akan suka,” tutur Patty, menceritakan kesannya ketika mencoba martabak manis untuk pertama kalinya.

Lokasi kafe Papadon di area Astoria, Queens, berdampingan dengan berbagai bisnis kuliner lain dari berbagai bangsa.

Selain martabak, kafe ini juga menawarkan minuman segar. Perpaduan minuman segar dan martabak manis menjadi strategi yang pas untuk memikat para pencinta kuliner di area ini.

Baca juga: WNI Jual Martabak Terang Bulan di New York, Laris Manis Diserbu Pembeli

Warga antusias mencoba martabak manis Kafe Papadon

Sejumlah warga yang mengenal kafe Papadon sangat antusias dengan makanan dan minuman yang ada disana. Mereka memberikan respon positif terhadap kafe yang ada di daerah mereka tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com