Ia mengatakan, secara umum terdapat sejumlah faktor yang mendorong politisi melakukan hal-hal seperti pemasangan baliho.
Yang pertama menurutnya adalah sebagai bentuk pernyataan eksistensi mereka sebagai politisi agar diketahui dan dikenal oleh publik.
Selain itu, menurutnya pemasangan baliho ini secara simbolik juga berupaya membentuk citra maupun imaji politik tertentu dan mempengaruhi opini publik yang secara politik merupakan potential voters bagi para politisi.
Pemasangan baliho menurutnya juga sebagai bentuk dari proses political marketing dari para politisi.
Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Memiliki Partai Buruh?
Di mana para politisi berusaha menunjukkan dirinya bahwa mereka adalah kandidat yang layak bahkan harus dipilih ketika pemilu berlangsung.
“Keempat, menunjukkan pada publik bahwa para politisi ini hadir dengan merepresentasikan gagasan tertentu dalam politik yang bersifat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat, bahkan negara,” ujarnya.
Adapun selanjutnya, para politisi menggunakan baliho, menurutnya adalah sebagai pembawa pesan para politisi ingin menunjukkan bahwa mereka hadir sebagai solusi dan jawaban atas persoalan masyarakat.
Adapun yang terakhir menurutnya adalah political campaign tersebut bertujuan untuk menyatakan diri bahwa mereka adalah figur yang lebih baik, bahkan terbaik, dari kandidat lain yang ada sehingga paling layak untuk dipilih.
Baca juga: Kabinet Jokowi, Sandiaga Uno, dan Adegan Politik Kekuasaan...