Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Badai dari Australia Akan Menerjang NTT

Kompas.com - 08/08/2021, 13:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial ramai kabar yang menyebutkan badai dari Australia akan menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Informasi tersebut dibagikan oleh sejumlah akun Facebook.

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperoleh fakta bahwa informasi itu tidak tepat.

Narasi yang beredar

Salah satu akun yang menyebarkan informasi tersebut adalah akun GA, pada Jumat (6/8/2021).

Pemilik akun membagikan gambar dari aplikasi cuaca disertai narasi badai Australia akan terjadi di perairan selatan Pulau Rote Ndao dan Pulau Timor pada Kamis (5/8/2021) hingga Senin (9/8/2021).

Dituliskan bahwa puncak kecepatan angin diprediksi terjadi pada Minggu (8/8/2021) pukul 02.00 Wita.

"Waspada badai Australia di perairan Selatan Rote Ndao & Selatan Pulau Timor, terhitung Kamis 05-agustus 2021-Senin 09-agustus 2021, puncak kecepatan angin pada hari Minggu 08-agustus 2021, pukul 02.00 Wita dini hari," tulis keterangan pada gambar yang dibagikan.

Akun berikutnya yang juga menyebarkan informasi serupa adalah akun KI pada Sabtu (7/8/2021).

Tangkapan layar unggahan bernarasi badai Australia akan menerjang NTT.FACEBOOK Tangkapan layar unggahan bernarasi badai Australia akan menerjang NTT.

Konfirmasi Kompas.com

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan bahwa informasi tersebut tidak tepat.

Ia memastikan, saat ini tidak terdeteksi potensi badai tropis di wilayah Selatan Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT) maupun di sekitar Australia.

"Terkait soal kabar ini tidak tepat, karena saat ini bila kita melihat data di BMKG (TCWC, Analisis Streamline dan Signature BMKG), disimpulkan bahwa tidak ada Bibit Siklon Tropis atau Sirkulasi Siklonik," ujar dia, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tak mempercayai isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.

Guswanto kemudian mengirimkan rilis yang menerangkan soal kondisi cuaca di wilayah NTT.

Pola pusat tekanan tinggi

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru, teridentifikasi adanya pola pusat tekanan tinggi di wilayah benua Australia bagian Selatan dengan tekanan udara hingga mencapai 1.034 milibar (mb).

"Keberadaan pusat tekanan tinggi di wilayah tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian Selatan ekuator termasuk wilayah NTT," ucap Guswanto.

Menurut dia, kondisi dinamika atmosfer tersebut dapat memberikan dampak cukup signifikan pada timbulnya angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan di sekitar NTT.

Angin kencang yang saat ini terjadi di wilayah NTT masih dapat terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Namun demikian, angin kencang yang terjadi saat ini bukan badai atau siklon sebagaimana Siklon Tropis Seroja yang terjadi di NTT pada awal April lalu," tegas Guswanto.

Kesimpulan

Informasi yang menyebutkan badai dari Australia akan menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah tidak tepat.

Faktanya, sampai saat ini, tidak terdeteksi potensi badai tropis di wilayah Selatan Indonesia, khususnya NTT maupun di sekitar Australia.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru, teridentifikasi adanya pola pusat tekanan tinggi di wilayah benua Australia bagian Selatan dengan tekanan udara hingga mencapai 1.034 mb.

Keberadaan pusat tekanan tinggi di wilayah tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian Selatan ekuator termasuk wilayah NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com