KOMPAS.com - Setiap perayaan Idul Adha pasti identik dengan kurban, yakni ketika hewan kurban disembelih, kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Namun, tak sedikit yang masih mempunyai sisa dari daging kurban ini, dan perlu cara untuk menyimpannya, agar bisa dimasak di kemudian hari.
Dikutip dari Kompas.com, daging kurban bisa rusak atau menurun kualitasnya, jika salah dalam mengolahnya.
Daging dapat disimpan dalam waktu yang lama, jika dibekukan. “(Daging bisa disimpan) satu tahun lebih jika beku sempurna,” ujar Direktur Halal Research Centre Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono.
Berikut tips agar daging kurban dapat awet dan tahan lama:
Baca juga: Jangan Cuci Daging Sapi Sebelum Disimpan, Ini Cara Menyimpannya
Jangan pernah memegang daging kurban saat tangan dalam keadaan tidak bersih.
Kuman-kuman dan aneka mikroba penyebab penyakit atau patogen, dapat berpindah dan berkembang biak di daging.
Untuk itu, biasakan terlebih dahulu mencuci tangan sebelum memegang daging segar.
Selain itu, jangan letakkan daging di tempat yang kotor terlebih di tanah.
Di tempat yang kotor daging sangat mudah terkontaminasi, bahkan mikroba dapat berkembang biak 10.000-100.000 kuman per menit.
Jika batuk atau bersin arahkan ke tempat lain, jangan langsung ke arah daging.
Upayakan semaksimal mungkin mengurangi kontaminasi daging oleh mikroba perusak atau patogen.
Daging harus segera dimasak atau disimpan setelah dipisahkan dari bagian utama tubuh hewan.
Jika mendapatkan daging dalam keadaan kotor, segera cuci bersih dan dimasak.
Sementara dalam kondisi bersih, daging dapat disimpan di dalam kulkas tanpa dicuci terlebih dahulu. Cuci daging saat akan dimasak.
Baca juga: Kenapa Daging Beku Tidak Boleh Terkena Air? Ini Cara Mengolahnya